Soal Realisasi Dana PKH Pelayanan BRI Unit Dangdeur Buruk
SUBANG, (PERAKNEW).-Slogan 5 S, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun yang biasa di ketahui etika setiap pegawai bank, baik milik pemerintah maupun swasta, sepertinya hanyalah pemanis spanduk dan brosur belaka.
Nyatanya, hal itu terbukti menimpa salah seorang warga Subang, bernama Tri yang hendak mencairkan dana dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Bank BRI Unit Dangdeur, Kecamatan/ Kabupaten Subang, Senin (10/07/2017) pukul 8 pagi.
Tri seorang anak yang cukup dewasa untuk mewakili ibunya, bernama Irma yang terbaring di rumah sakit. Dengan membawa surat kuasa yang ditandatangani pejabat kelurahan ditolak oleh pegawai BRI, dengan dalih agar Tri bisa menghadirkan ibunya yang sedang terbaring dirumah sakit RSUD Ciereng Subang.
Pedamping PKH, Lendra yang di tugaskan langsung dari Dinsos Subang atas nama Kementrian Sosial tidak berdaya atas pengaduan Tri dan tidak mampu membantu masyarakatnya sendiri.
Saat dikonfirmasi, Pegawai BRI yang ditugaskan untuk melayani warga penerima PKH berjanji akan mengujungi Irma yang sedang terbaring sakit dirawat di RSUD Ciereng. Namun, sang pegawai rupanya berbohong. Faktanya, sampai pasien tersebut sudah pulang ke rumahnya, Rabu (12/07/2017) dia belum juga datang untuk berkunjung.
Betapa tidak, kali ini masyarakat kembali mengalah dan terus tertindas. Dengan kondisi badan masih lemas, Irma pun berangkat ke BRI unit Dangdeur bersama anaknya Tri untuk melakukan pencairan ulang yang ditolak BRI itu dan baru bisa dicairkan.
Menyikapi hal itu, bisa disimpulkan, bahwa pelayanan BRI Unit Dangdeur tersebut buruk.
(Jat,s)