PERAKNEW.com – Siapapun yang akan menjadi Wali Kota Cimahi, tidak akan berubah ke arah yang lebih baik, kalau Kepala Bappelitbangda (Badan Penelitian Perencanaan Pembangunan Daerah) tidak diganti, karena dinilai tidak mampu dalam bekerja, lihat saja program satu dinas dengan dinas lainnya, tidak sinkron, bahkan terkesan saling pa adu geulis (Saling Bersaing) tidak pa adu manis (Saling Menunjang) dan dalam penganggaran pun logikanya, antara satu dinas dengan dinas lainnyapun bersaing, yang pada akhirnya rencana penganggaranpun tidak lagi melihat kepentingan masyarakat, tapi berdasarkan kepentingan dinas, yang seharusnya Bappelitbangda dapat mengkoordinasikan program-program tersebut, antara satu dinas dengan dinas lainnya, karena yang namanya badan bersifat koordinasi, berbeda dengan yang namanya dinas.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga Cimahi, sebut saja Dedi (Bukan nama sebenarnya). Dedi juga menambahkan, “Lihat saja, program ompimpah (Orang Cimahi Pilah Sampah) dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), harusnya Bappelitbangda mengkoordinasikan program tersebut dengan dinas lainnya, contoh di pasar, sampah masih tidak terpilah. Sementara pasar dinas pengampunya bukan LH, di Rusunawa Cigugur Tengah, sampah masih belum terpilah dan dinas pengampunya juga bukan LH,” ungkap Dedi belum lama ini.
Lanjutnya, “Contoh lain, majukan dan bantu UKM (Usaha Kecil Menengah) dinas pengampunya Dinas Perdagangan dan Koprasi, tapi liat saja acara rapat-rapat, sosialisasi-sosialisasi dinas-dinas, lari ke hotel-hotel di luar kota, tidak di Cimahi, secara logikanya UKM-nya, sampai tukang parkir pun yang dapat untung, bukan warga Cimahi, ataupun UKM Cimahi, tapi orang luar kota, yang paling unik, tahun kemarin APBD Cimahi defisit, tahun sekarangpun sama defisit, padahal rencana pemasukan daerah sudah mencapai target, bahkan lebih, sangat terlihat rencana pembelanjaan lebih besar dari rencana pemasukan yang pada akhirnya banyak program dinas-dinas di rasionalisasi, namun dalam merasionalisasi pun, tidak memilah mana program yang dibutuhkan masyarakat, mana yang tidak,” tutur Dedi.
Tahun 2024 ini, defisit anggaran, tapi program yang sudah dievaluasi di 2023 dan banyak ditolak masyarakat, justru program itu yang dijalankan, contoh program padat karya menghabiskan anggaran miliaran rupiah dan tidak jelas manfaatnya, malah lebih banyak negatifnya dari pada positifnya itu tetap dijalankan, program DL (Dinas Luar) bahkan sampai keluar provinsi, tidak dipangkas untuk mengurangi defisit, sementara masyarakat membutuhkan wadah saja untuk pilah sampah, anggaran tidak ada.
Masih menurut Dedi, “Jadi jangan kaget, kalau tahun depan kalau kepala Bappelitbangdanya tidak diganti, tetap saja program satu dinas dengan dinas lainnya tidak sinkron, tetap saja program yang tidak berpihak kepada masyarakat akan tetap jalan, jangan kaget juga kalau kepala Bappelitbangda tidak mundur, atau diganti 2025 akan kembali defisit anggaran Cimahi, Bappelitbangda adalah jantungnya Kota Cimahi, mau sehat atau tetap sakit, kita kembalikan kepada yang berwenang untuk hal ini,” pungkas Dedi kepada Perak, (19 November 2024).
Menyikapi hal ini, Perak berusaha untuk menemui Adet, Kepala Bappelitbangda Cimahi dan jawaban kembali didapat seperti yang sudah-sudah, yakni Kepala Bappelitbangda Cimahi sedang Dinas luar.
Baca Juga : Aneh! SDN 068 Sattoko Terima Bantuan Seragam Tak Sesuai Dengan Berita Acara Serah Terima
Sampai berita ini diturunkan, Kepala Bappelibangda Cimahi tidak bisa ditemui. (Harold)