KAB. BANDUNG, (PERAKNEW).- Bupati Bandung H. Dadang M. Naser menerima Penghargaan Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2019 dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Republik Indonesia (RI) Drs. Syafruddin.
Bupati mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, atas raihan inovasi Taman Pacantells (Pangulinan Cacah Menak – Taman Edukasi Lalu Lintas Sabilulungan) tersebut.
“Ini kolaborasi Sabilulungan antara Dinas Perhubungan (Dishub) dengan Perangkat Daerah (PD) lainnya. Pelayanan publik melalui pendayagunaan Taman Pacantells, mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dan masuk dalam 99 inovasi daerah terbaik di Indonesia. Mudah-mudahan ini menjadi pemicu dan motivasi bagi PD lainnya, untuk melakukan terobosan dan memberikan ide-ide segar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan publik,” ungkap Bupati Dadang Naser usai menerima penghargaan dalam acara bertajuk Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di Gumaya Tower Hotel Semarang, Kamis (18/7/2019) lalu.
Pacantells menurut bupati bukan taman biasa, dimana pengunjung hanya datang, bermain lalu pulang. Pelayanan taman berbasis kurikulum tersebut memuat beragam edukasi. Selain ketertiban dan keselamatan berlalu lintas, juga ada edukasi menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan, membudayakan antri dan pengetahuan lainnya.
“Pelayanan saat ini diprioritaskan bagi anak usia TK (Taman Kanak-kanak)/PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) beserta orangtua mereka, khususnya sang ibu. Edukasi lalu lintas jika diterapkan pada anak sejak dini, akan melekat kuat dan akan membentuk karakter bangsa yang patuh. Isu kesetaraan gender juga diangkat di sini, jadi yang harus teredukasi berlalu lintas itu bukan hanya kaum ayah,” tutur bupati didampingi Asisten Administrasi Dr. H. Erick Juriara dan Kepala Dishub H. Zeis Zultaqawa.
Pada Top 99 KIPP 2019 itu, hadir sebanyak 19 inovasi dari 12 kementerian, 12 inovasi dari 8 pemerintah provinsi (pemprov), 21 inovasi dari 18 pemerintah kota (pemkot), dan sumbangsih terbanyak yaitu 41 inovasi dari 27 pemkab. Selain itu ada lima inovasi dari empat lembaga dan satu inovasi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
TOP 99 inovasi tersebut telah melalui tahap seleksi, baik secara administratif maupun penilaian proposal dan dokumentasi, dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara online. Proposal diajukan melalui Sistem Informasi Pelayanan Publik (Sinovik). Para inovator kemudian harus melewati tahap presentasi dan wawancara di hadapan tim panel independen, untuk mencari 45 inovasi terbaik dan kemudian disusul dengan observasi lapangan.
Pada awal bulan juli lalu terang Dadang Naser, Pacantells telah melewati tahap tersebut. Bersaing dengan 98 inovasi lainnya se Indonesia untuk masuk menuju Top 45. “Diharapkan masuk Top 45, peluangnya sangat bagus. Tadi setelah lembaga dan provinsi, di antara kabupaten lainnya kita yang menerima pertama. Ini merupakan sumbangsih kami terhadap Pemprov Jawa Barat (Jabar) dan juga nasional untuk inovasi pelayanan publik,” pungkas Dadang Naser.
Dalam sambutannya disela-sela acara, MenPAN RB Drs. Syafruddin mengatakan, kehadiran beragam inovasi pelayanan publik ini dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat. “Orientasinya bukan lagi sekedar menjembatani program pemerintah, dan tidak melulu fokus pada penerapan sistem informasi, tapi banyak juga yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat, mengakomodir kearifan lokal serta kolaborasi dengan kaum milenial,” ucap MenPAN RB.
Khusus kepada inovasi yang masuk dalam Top 45, kata Syafruddin, pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan akan memberikan Dana Insentif Daerah (DID) pada anggaran tahun 2020. “Melahirkan inovasi melalui sebuah kompetisi, memerlukan konsistensi dan keberlanjutan. Untuk memelihara konsistensi tersebut, inovator diberikan DID untuk pemeliharaannya. Sekaligus memacu semangat bagi yang lainnya, agar menghadirkan inovasi pelayanan yang lebih baik,” imbuh Syafruddin. (Asep R)