oleh

Siapkan 1000 Hektar Sawah, PT SHS Gandeng BUMD Jakarta Tandatangani MoU

CIASEM-SUBANG, (PERAKNEW).- Guna mendukung stok beras nasional melalui cara pasti menyerap gabah petani, PT Sang Hyang Seri (SHS) Persero Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengadakan kerjasama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.

Sebagai penunjang dalam keberlangsungannya kerjasama tersebut, PT SHS sudah menyiapkan area sawah Hak Guna Usaha (HGU) di Sukamandi, seluas 1000 Hektar untuk ditanami padi kerjasama dengan FSTJ.

Sebagai bukti formil kerjasama tersebut, Direktur PT SHS, Karyawan Gunarso dan Dirut FSTJ, Pamrihadi Wiraryo menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) atau nota kesepakatan kerjasama dimaksud, disaksikan oleh Direktur utama (Dirut) PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi yang juga selaku Ketua BUMN Klaster Pangan, pada Rabu, 24 Februari 2021, di Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur PT SHS, Karyawan Gunarso mengatakan, penandatanganan kerja sama ini menandai keberlanjutan sinergi antara SHS dan FSTJ yang telah terjalin sejak tahun 2020, “Dilanjutkannya komitmen kerja sama ini menandai sinergi yang baik antara kedua belah pihak. Hal ini menunjukan, bahwa gabah SHS memiliki mutu dan kualitas yang baik, sehingga dipercaya untuk menjadi bahan baku beras yang didistribusikan FSTJ ke berbagai outlet di Indonesia, dari mulai pasar tradisional hingga pasar modern,” ungkapnya.

Karyawan mengatakan, melalui kerja sama ini, FSTJ akan menyerap gabah dari lahan pertanian seluas 1.000 hektar yang dikelola SHS, dengan target panen sebesar 6 ton/hektar. Adapun total potensi Gabah Kering Panen (GKP) yang dapat dihasilkan sekitar 6 ribu ton dan total potensi produksi beras sekitar 3 ribu ton.

Ia menambahkan, varietas padi yang dikembangkan di lahan tersebut, diantaranya Ciherang, Mekongga, Situ Bagendit dan Sintanur.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut RNI, Arief mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memastikan penyerapan gabah yang diproduksi SHS. Dengan keberadaan FSTJ sebagai standby buyer, gabah yang diproduksi dari lahan pertanian PT SHS dapat langsung terserap, sehingga beras bisa segera didistribusikan untuk mengisi ketersediaan stok dipasaran, “RNI sangat mendukung kerja sama antara SHS dengan FSTJ, mengingat kedua perusahaan memiliki aktivitas bisnis yang saling melengkapi, SHS sebagai perusahaan perbenihan yang memiliki produk pertanian berupa gabah dan FSTJ perusahaan yang kuat di sektor hilir dengan berbagai produk pangan unggulannya,” ujarnya.

Sementara itu, Dirut FSTJ, Pamrihadi memaparkan, dilanjutkannya kerja sama dengan SHS tidak terlepas dari upaya FSTJ, untuk mengamankan rantai pasok beras dari hulu hingga hilir, sehingga ketersediaan beras khususnya di wilayah DKI Jakarta lebih terjamin dan terhindar dari gejolak harga.

Ia berharap, kolaborasi ini berdampak signifikan pada peningkatan market share FSTJ terhadap pasar beras di DKI Jakarta. Market beras di DKI Jakarta saat ini kurang lebih sebesar 10 juta ton per tahun atau 86 ribu ton per bulan.

Turut hadir dalam penandatanganan MoU dan penanaman benih perdana tersebut, Direktur Komersial RNI, Frans M. Tambunan, serta sejumlah mitra strategis, diantaranya Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Suharman Tabrani, Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta dan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesi (Perpadi) serta dihadiri Kadiv SDM dan Umum, Kadiv Produksi, Kadiv treding, Sekper dan GM KPKS. (Hendra)

Berita Lainnya