oleh

Ridwan Kamil Tak Hadir Dalam Auden, Nelayan Memilih Wolk Out

BANDUNG, (PERAKNEW).- Akibat dari gagalnya pertemuan antara Nelayan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam agenda Audensi di Gedung Sate, Nelayan Patimban dan Indramayu yang terdampak Pembangunan Pelabuhan Patimban-Subang hingga kini masih bertahan di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, di Jalan Ponegoro Bandung, pada Kamis 24 Februari 2022.

Mereka sangat kecewa dengan ketidak hadirannya Gubernur Ridwan Kamil, ini jelas menunjukan bahwa Gubernur Jawa Barat tidak bertanggung jawab atas nasib mereka.

Sehingga Ketua Umum (Ketum) Forum Masyarakat Peduli (FMP) Jabar, Asep Sumarna Toha selalu Tim Kuasa Pendampingan Nelayan Terdampak Pelabuhan Patimban ini memutuskan Wolk Out atau Jalan keluar dari pelaksanaan agenda audensi tersebut, “Ini sudah berkali-kali dan selalu diwakili, hari ini diwakili oleh Biro Ekonominya, Umad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jabar, Hermansyah dan Kabid Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar, Lia. Untuk itu, mohon maaf kami Wolk Out dari audensi ini, karena pak Gubernur Ridwan Kamil tidak hadir,” tegas Aktivis yang akrab disapa Abah Betmen ini.

Betmen juga menjelaskan, “Sebetulnya hanya sebentar saja kami ingin ada jawaban dari gubernur, karena terkait rekomendasi AMDAL Pelabuhan Patimban ini yang menerbitkan adalah Pemerintah Provinsi Jabar, yang menyatakan bahwa area Laut Patimban bukan area tangkap ikan. Padahal Laut yang sekarang digerus oleh Pembangunan Pelabuhan Patimban ini adalah area tangkap ikan yang subur makmur dan telah menjadi mata pencaharian nelayan setempat secara turun temurun, jadi sudah jelas Gubernur Jawa Barat yang harus bertanggungjawab,” tandasnya sembari menyerahkan sejumlah poin aspirasinya itu ke para perwakilan Ridwan Kamil tersebut dan langsung Wolk Out.

Selanjutnya Wakil Ketua Paguyuban Ujung Gebang- Indramayu, Junanto mewakili seluruh Nelayan Patimban dan Indramayu yang Terdampak Pembangunan Pelabuhan Patimban mengungkapkan, “Permintaan mereka sudah kami penuhi atas keinginannya untuk Audensi dan minta kami agar jangan unjuk rasa di Gedung Sate, tapi sekarang pas waktunya Audensi, Gubernur Jabar, Pak Ridwan Kamil yang terhormat ingkar janji, tidak hadir dalam Audensi ini,” ungkapnya sambil duduk bertahan di Gedung DPRD Provinsi Jabar.

Lanjut dia menegaskan, “Kami tidak akan pulang sebelum ada keputusan sekarang dari Gubernur Jawa Barat ini. Adapun hari ini kami pulang, akan pulang lagi ke sini dengan aksi unjuk rasa besar-besaran,” tegasnya.

Selang beberapa jam, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Hermansyah menemui kembali nelayan yang bertahan di Gedung DPRD Jabar tersebut dan berjanji akan mereschedule atau menjadwalkan ulang pertemuan nelayan dengan Gubernur Jabar, “Saya akan menjadwalkan ulang agar bapak-bapak nelayan bisa bertemu dengan pak gubernur,” ujarnya berjanji.

Seperti diketahui bahwa sebelumnya mereka akan melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate dan DPRD Provinsi Jawa Barat pada tanggal 15 Februari 2022, Menuntut Gubernur Ridwan Kamil Untuk bertanggung jawab Atas Nasib Nelayan Yang Semakin Terpuruk akibat Dari Pembangunan Pelabuhan Patimban, namun di minta oleh pihak Polrestabes Bandung, Pemprov Jawa Barat Dan DPRD Provinsi Jawa Barat untuk Audensi yang akan dihadiri oleh Gubernur Ridwan Kamil di Gedung Sate tersebut. (Hendra/Gaston)

Berita Lainnya