oleh

Pengadaan Avenger di Sekolah Se-Kab Polmas Diduga Dimark-up

POLMAN-SULBAR, (PERAKNEW).- Pengadaan alat absensi sidik jari berupa Avenger di setiap sekolah yang dianggarkan melalui Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), diduga tidak sesuai dengan harga yang semestinya, pun hal itu diduga telah menyalahi petunjuk teknis penggunaan dana Bos.

Seperti diungkapkan sumber, bahwa pembelian sejumlah fasilitas sekolah seperti mesin absen sidik jari (fingerprint) atau alat elektronik lainnya yang kemudian menjadi aset sekolah, tidak diatur dalam Petunjuk Teknis (Juknis) penggunaan dana BOS. Sehingga bisa dikategorikan penyalahgunaan dana.

Besar dugaan, sekolah yang berada dilingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), kini hampir semuanya memiliki Avenger, tingkat SDN, SMP hingga SMA.

Akan tetapi, tidak semua instansi sekolah yang memiliki Avenger berfungsi, banyak juga yang memiliki Avenger rusak alias sudah tak layak pakai.

Anehnya lagi, pembelian Avenger berbeda-beda harganya, seperti halnya di sekolah dasar, ada yang seharga Rp4 Juta, ada Rp3,5 Juta hingga Rp6 Juta. Justru hal ini menjadi perhatian, sebab yang menjual barang tersebut, adalah salah satu perusahaan/CV yang dimiliki oleh seorang perempuan, bernama Citra.

Atas dugaan penyimpangan pengadaan Avenger itu, Pengurus Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) di Polman, Burhanuddin membentuk tim investigasi, “Kami akan segera membentuk tim dan melakukan investigasi mendalam tentang hal ini,” tegasnya (Subri)

Berita Lainnya