CIASEM-SUBANG, (PERAKNEW). Masyarakat Dusun Margaluyu Timur dan Barat, Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, tepatnya yang berlokasi didekat pinggiran Saluran Sungai (SS) Sukamandi/Jengkol, kembali resah, karena ditimpa bencana banjir, Sabtu, 16 Maret 2019 malam ini.
Diduga, bencana banjir tersebut, diakibatkan lalainya para Pegawai PJT Divisi III Seksi Sukamandi-Ciasem-Subang dalam tugas mengelola atau mengatur volume air SS dimaksud.
Faktanya, kejadian bencana itu kerap terjadi ketika hujan turun deras.
Seperti telah diberitakan Perak sebelumnya. Bencana Banjir selalu datang, saat diguyur hujan deras, tepatnya di Gang 4 (Empat) sampai 11A-Dusun Margaluyu Timur dan Barat Gang 8B, baru-baru ini.
Diduga, bencana itu dampak dari kelalaian tugas para pegawai PJT Seksi Sukamandi dalam mengelola volume air SS Sukamandi. Ditambah indikasi dampak dari hasil pekerjaan proyek normalisasi Saluran Sungai (SS) Sukamandi yang dikerjakan oleh PT Brantas melalui anggaran dana milyaran rupiah yang dibiayai melalui Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) tahun 2017 lalu.
Seperti diungkapkan beberapa warga setempat yang menjadi korban banjir tersebut, “Dulu gak sering banjir sampai masuk ke rumah, walau hujan deras dan lama, karena ada saluran sekunder di sepanjang sungai ini, untuk menampung terlebih dahulu air yang mengalir dari got-got lingkungan sebelum ke sungai ini, tapi sekarang saluran sekunder itu tidak ada, sudah diurug oleh PT Brantas saat mengerjakan proyek normalisasi pada tahun 2017 lalu,” paparnya mengeluh.
Sementara, pada saat itu juga, hujan masih turun dan banjir, Kepala Dusun Margaluyu Timur, Erwin bersama warganya mendatangi Perum Jasa Tirta (PJT) II Divisi III Seksi Sukamandi untuk meminta petugasnya agar segera mengatasi banjir tersebut, dengan mengatur volume debit air melalui pintu-pintu air sungai di lokasi dimaksud.
Bagaimana tidak, hal itu diperkuat oleh salah seorang petugas PJT tersebut, sambil mengontrol beberapa titik pintu sungai mengatakan, “Sepertinya ini dampak dari pengurugan saluran kecil yang berada di pinggir sepanjang sungai oleh kontraktor proyek normalisasi tahun lalu. Padahal saluran kecil itu untuk menampung air sebelum mengalir ke sungai dari saluran got warga,” ungkapnya.
Kadus Margaluyu Timur, Erwin mengatakan, “Saya juga kaget, lagi santai di rumah, tadinya males keluar karena hujan deras, ya, demi warga saya harus keluar rumah. Biasanya aman-aman saja, gak banjir seperti ini,” terangnya. (Hendra)