oleh

Diduga Limbah Bau PT SIL Cemari Lingkungan

SUBANG, (PERAKNEW).- Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Sinkoma Indonesia Lestari (SIL) yang berada di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, diduga membuang limbah sembarangan. Faktanya, limbah perusahaan tersebut mengalir ke saluran air yang mengalir ke areal pesawahan dan kolam ikan milik warga Desa Cimanglid, Kec. Kasomalang dan Sarireja, Kec. Jalancagak, Kab. Subang, serta beberapa wilayah lainnya.

Akibatnya, sejumlah elemen masyarakat mengadukan hal itu kepada Komisi II DPRD Subang, “Kita sudah adukan hal ini, pihak perusahan dan pemerintah sudah bertemu. Kita harapkan limbah yang mengalir ke saluran air ini segera diperiksa, karena air yang mengalir disana sudah berubah warna menjadi biru dan bau,” kata Sekertaris LSM Kujang, Pipin Muhamad Iqbal.

Pipin berharap, dengan adanya perubahan air yang berubah warna dan mengeluarkan bau itu, untuk segera dilakukan pemeriksaan oleh pihak terkait, karena jangan sampai menimbulkan kerugian terhadap masyarakat dikemudian hari, “Pemerintah harus serius melakukan pengecekan limbah disana,” katanya.

LSM Kujang menyampaikan keluhan warga yang cemas dengan kondisi saluran air yang diduga limbah PT SIL itu, dihadapan anggota DPRD Subang, perwakilan perusahaan dan Dinas LH di ruang Komisi II DPRD Subang, Rabu (2/5/2018).

Kabid Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Radi Abdul Azis mengatakan, bahwa setelah mendapat laporan itu, pihaknya akan segera turun kelapangan untuk mengecek kondisi air disana, “Kita uji petik kelapangan untuk melihat limbahnya dulu, apa yang dikhawatirkan disana itu benar ada limbah cair dan padat,” kata Radi.

Radi mengatakan, “Memang keluhan itu datang dari masyarakat, karena air yang mengalir disalurkan disana sudah berubah warna dan bau. Apalagi sekarang keluhannya ketika hujan besar, baunya semakin parah, ini harus segera dilakukan uji petik,” ujarnya.

Direktur Utama PT SIL, Ida Rahmi sangat mengapresiasi dengan adanya keluhan masyarakat sekitar pabrik. Sehingga perusahaan jadi lebih tahu keadaan sekitar, “Keinginannya sama dengan kita, perusahaan mau masyarakat sekitar sejahtera. Kita mendukung kegiatan apapun yang dilakukan masyarakat sekitar,” kata Ida.

Menurut Ida, karena berdirinya perusahan disitu, tentunya harus membawa kesejahteraan bagi masyarkat sekitar, “Iya, di perusahaan kitakan dari 200 karyawan kebanyakan masyarakat sekitar. Jadi kita akan segera tindak lanjuti semua keluhan dan laporan dari masyarakat demi kemajuan perusahan,” katanya. (Adih)

 

Berita Lainnya