PERAKNEW.com – Camat Ciasem Eza Zaithon Thowi Anshari, A.P., M.Si., resfon keluhan Masyarakat Petani di tiga desa wilayah kecamatannya, yakni Desa Ciasem Hilir, Desa Dukuh dan Desa Jatibaru yang terdampak oleh Proyek Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) Pekerjaan Normalisasi Saluran Sungai Irigasi di Desa Ciasem Hilir dan berinisiasi mencarikan solusinya melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Aula Kantor Pemerintahan Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang pada Hari Kamis 25 Agustus 2022.
Pasalnya, para petani mengeluhkan bahwa pihak BBWSC maupun pelaksana pekerjaan normalisasi sungai ini dianggap kurang memperhatikan kelancaran aliran sungai yang tengah dikerjakannya, sehingga berdampak pada masa tanam padi areal pertanian di tiga desa itu.
Baca Juga : Belum Berizin, Perusahaan Limbah B3 di Subang Diminta Stop Pembangunan
Ketika diwawancarai Perak, Camat Ciasem Eza usai RDP menyatakan, dari hasil RDP ini sudah ada titik temu solusi atas masalah tersebut, pihaknya juga dalam waktu dekat ini akan melakukan kroscek ke lokasi proyek untuk memastikan kondisi di lapangan.
Lanjut Eza mengatakan, bahwa Subang adalah sebagai lumbung padi. Maka dari itu, masalah kesulitan tanam padi dampak dari Proyek BBWSC ini harus segera diselesaikan, “Dari pertemuan ini sudah ditemukan solusinya, semoga pihak BBWSC melalui pelaksana proyeknya dapat mengindahkannya, agar petani bisa melakukan tanam padinya lagi di musim tanam akhir tahun ini, jangan sampai terhambat berlarut-larut, karena Subang ini adalah sebagai lumbung padi nasional,” tutur Eza berharap.
Baca Juga : Meningkatnya Kriminalitas Akibat Pengaruh Kemiskinan
Adapun RDP ini dihadiri oleh perwakilan warga petani tiga desa didampingi aparatur Pemdesnya masing-masing, pihak BBWSC, PJT, UPTD Pertanian Ciasem, Konsultan, Pengawas dan Pelaksana Proyek beserta Kasi Trantib Pol PP Ciasem Didi Supandi, Kapolsek Ciasem Kompol Ginting Sumantri diwakili oleh Panit Binmas Polsek Ciasem Aiptu Rizal dan Danramil Kapten Armed Agus Supriadi diwakili Peltu Budi. (Hendra/Galang)
