PERAKNEW.com – Bappelitbangda Cimahi (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Daerah) dinilai menggerus nilai moral warga Kota Cimahi. Hal ini diungkapkan salah seorang warga, sebut saja namanya Supri (Bukan nama sebenarnya).
Menurut Supri Bappelitbangda Cimahi tetap memaksakan program padat karya di Kota Cimahi, yang dinilai malah menggerus nilai moral gotong royong di masyarakat Cimahi, “Kalau saya tidak salah, pada akhir tahun 2023, Konsultan Bappelitbangda Kota Cimahi, Yamardi melalui Camat Cimahi Tengah mengundang tokoh masyarakat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Cimahi Tengah merapatkan evaluasi program padat karya, yang sudah dilaksanakan di tahun 2023 dan hasilnya beberapa tokoh masyarakat, RW, juga lembaga pemberdayaan masyarakat, mengusulkan program padat karya tidak diteruskan kembali, karena lebih banyak nilai negatifnya dibanding positifnya, seperti mengurangi nilai moral gotong royong di masyarakat, penghamburan anggaran dan lain-lain, alangkah baiknya anggarannya dialokasikan untuk program lain, seperti program Ompimpah (Orang Cimahi Pilah Sampah), penyediaan sarana prasana untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Cimahi, ataupun pembangunan yang jelas manfaatnya bagi Kota Cimahi, tidak seperti padat karya, yang menyedot anggaran miliaran rupiah, hilang begitu saja, pagi-pagi disapu, sore sudah kotor lagi, per orang diupahi Rp75 ribu, selama 3 jam, manfaatnya apa?,” ujar sumber tersebut kepada Perak.
Lanjutnya, “Yang ada orang jadi malas diajak gotong royong di lingkungan, karena diajak korve aja harus dibayar,” ucapnya.
Tapi rupanya usulan tersebut tidak didengar, sekitar pertengahan tahun 2024, ketua-ketua RW di Kelurahan Cigugur Tengah, kembali diriungkan di Aula Kelurahan Cigugur Tengah, untuk mengikuti pembekalan sosialisasi program padat karya, untuk tahun 2024, yang saat itu dihadiri oleh pihak Pemkot Cimahi dan Kejaksaan Cimahi, dan terungkap diriungan tersebut, ternyata disosialisasikan untuk dilaksanakan walaupun regulasi aturannya belum selesai, sangat jelas Bappelitbangda Kota Cimahi, tetap memaksakan program tersebut ada apa?
Baca Juga : Pohon Tumbang Di Dangdeur Menimpa Bangunan Tambal Ban
Padahal di tahun 2024 ini, ada program yang dianggap lebih penting, menghadapi darurat sampah dan akhirnya terbukti, nilai moral gotong royong sudah tergerus dalam, karena tanggal 9 November terjadi hujan angin yang cukup besar di Cimahi, menimbulkan banyak rumah rusak, banyak sekali pohon-pohon tumbang dan ketika warga melihat hal ini, banyak yang enggan bergotong royong membersihkan tumpukan pohon kayu, daun-daun yang bertumpuk, bahkan warga di salah satu RW di Cigugur, mengucapkan, “Suruh saja yang padat karya kemarin untuk membersihkan, sementara di RW lain, ada warga yang mengomentari, mau dibayar berapa? kita kemarin nyapu-nyapu aja, dibayar Rp75 ribu,” ungkap sumber kepada Perak (9 November 2024).
Sementara itu, sumber menambahkan, saat ada pembinaan RT/RW, di Aula Terbuka Kelurahan Cigugur Tengah yang dihadiri juga oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, untuk mensosialisasikan pengurangan sampah di Cimahi melalui pilah sampah, “Karena pengiriman ke Sarimukti (TPA) jumlahnya dikurangi banyak, karena kondisi lahan yang sudah cukup kritis di Sarimukti dan pada kesempatan itu warga masih berkomentar, tidak perlu program padat karya, alangkah baiknya anggarannya dipakai untuk membeli mesin pengolahan sampah yang berkapasitas besar, untuk mengolah sampah,” ungkap sumber tersebut kepada Perak.
Dipertanyakannya lagi, “Ada apa dengan Bappelitbangda Kota Cimahi, kalau saja dibolehkan baiknya Bappelitbangda Kota Cimahi, di out soursingkan, karena Bappelitbangda itu ibarat jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh, kalau darahnya sakit, otomatis ke seluruh tubuh sakit, mampukah Bappelitbangda Cimahi merencanakan, pembangunan Cimahi yang lebih baik, mampukah Bappelitbangda Kota Cimahi, membuat singkron program satu dinas dengan dinas lainnya,” ujarnya kepada Perak (13 November 2024).
Sementara itu, tanggal 12 November 2024 Perak mendatangi Bappelitbangda Kota Cimahi, untuk mengkonfirmasikan hal ini, namun baik kepala badan, sekretaris badan, kepala bidang tidak ada di tempat, menurut salah satu stafnya, mereka sedang dinas luar.
Baca Juga : Kecelakaan Tunggal, Karyawan PT Shinwon Meninggal Di Tempat
Perak berusaha untuk meminta waktu dengan Bappelitbangda Kota Cimahi, namun sampai berita ini dibuat, Bappelitbangda sepertinya acuh tidak mau memberikan komentarnya. (Harold)