BULELENG-BALI, (PERAK).- Peristiwa memalukan dilakukan oleh seorang oknum Camat Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng Bali. Akibat mabuk seorang camat bernama KS memeloroti celana stafnya sendiri yang adalah seorang wanita bernama H dibawah pengaruh alkohol, Camat KS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap stafnya sendiri.
Namun menariknya, korban H yang ingin melaporkan kasus tersebut akhirnya diurungkan karena pelaku melakukan pendekatan terhadap keluarga dan memilih jalur perdamaian dengan pihak keluarga.
Namun peristiwa memalukan tersebut terlanjur menjadi konsumsi publlik dan menghebohkan Buleleng. Banyak pihak menyayangkan perilaku oknum camat yang dinilai tidak manusiawi dan cenderung melecehkan. Peristiwa itu terjadi Jumat, (27/10).
Saat itu ketika jam dinas selesai, Camat dan beberapa staf masih bertahan di kantor camat sambil duduk-duduk makan-makan. Saat itu H juga ikut nimbrung. Setelah beberapa lama kemudian, H ingin pamit kembali ke rumahnya.
“Awalnya, KS hanya memegang tangan H dan menahannya agar jangan pulang dulu karena Camat sudah dalam keadaan mabuk. Namun H tidak menghiraukan itu. Ketika H berbalik hendak berangkat, Camat KS memegang celana H bagian belakang dan akibat ditarik oleh Camat KS, celana H sampai melorot ke bawah,” ujar salah seorang staf di Kantor Camat Kubutambahan, Senin (30/10).
Karena merasa malu, H ingin melaporkan kasus tersebut ke Polres Buleleng. Namun atas saran kakak dari oknum camat bernama Ketut Asta Semadi yang juga sebagai asisten administrasi di Setda Buleleng, kasus itu urung dilaporkan dan lebih memilih diselesaikan secara kekeluargaan. Camat Kubutambahan (KS) telah meminta maaf secara langsung kepada H dan keluarganya.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika saat dikonfirmasi terkait dugaan pelecehaan yang dilakukan pejabat Buleleng itu Kasubag mengaku belum ada laporan. “Belum ada laporan hingga hari ini, coba nanti akan dicek kembali,” ujarnya dalam pesan singkat.
Sementara, berdasarkan dari penelusuran yang dilakukan sejumlah awak media, Camat Kubutambahan (KS) atas perintah kakaknya Ketut Asta Semadi yang juga Assisten Administrasi Sekda Buleleng telah meminta maaf kepada korban, dimana perbuatan yang dilakukannya merupakan ketidaksengajaan dan meminta permasalahan tersebut tidak dilaporkan ke pihak berwajib.
Camat Kubutambahan (KS) dikonfirmasi terkait dugaan yang dilakukan terhadap staf-nya itu belum bisa dihubungi. Namun beberapa stafnya menyatakan permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
(Tim)