KAB. BANDUNG ( PERAKNEW).- Pemerintah telah menganggarkan 20% pada APBN-nya untuk dialokasikan bagi dunia pendidikan, salah satunya adalah program wajib belajar pendidikan dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun, tetapi sudah tentu tanpa dilengkapi sarana dan prasarana sekolah seperti keberadaan ruang kelas yang layak, maka program tersebut sulit terealisasikan.
Itulah yang terjadi di SMPN 2 Pangalengan, Kab. Bandung yang memiliki anak didik 1.200 siswa serta didukung tenaga pendidik ada 62 guru berstatus PNS dan TU 32 orang dan 30 guru honorer.
Namum sayangnya SMPN 2 hanya mempunyai beberapa ruang kelas belajar, itupun ada yang kondisinya sudah rusak berat dan tidak layak pakai. Jumlah ini sudah barang tentu tidak sebanding dengan jumlah murid yang sedemikian banyak,.
“Dengan jumlah didik sebanyak itu tentu tidak sebanding dengan ruang kelas (RK) yang ada dan kondisi tidak layak pakai belum lagi halaman sekolah yang tidak nyaman dan becek saat hujan turun dan juga kekurangan wc guru dan wc murid sebanyak 5 ruangan. Namun semangat belajar murid tetap tinggi “ ucap Kepala SMPN 2 Pangalengan, Drs. Budianto S.Pd.,MM.Pd., saat ditemui Perak baru-baru ini dikantornya.
Tanpa melihat kekurangan tersebut, ternyata SMPN 2 Pangalengan sangat berprestasi diantaranya adalah dibidang 02SN juara 1 tingkat gugus bola voly ditambah juara 1 MTQ juga juara II volly ball putri Piala Pasundan 2017
Budianto mengharapkan agar pemerintah pusat Pemprov Jabar melalui Disdik Kab. Bandung bisa memberikan bantuan untuk pengadaan Ruang Kelas Baru (RKB) sebanyak 2 lokal. Lahannya telah tersedia, dan penataan halaman sekolah untuk penataan berupa pembangunan pemagaran,benteng sekolah sepanjang 200 meter dengan tinggi 3 meter.
“Karena biar sebagus apapun memberikan pelajaran pada anak didik, tanpa ditunjang ruang kelas yang layak pakai akan sulit meningkatkan kualitas pendidikannya,” ujar Budiyanto, menutup pertemuan.” Asep Rahmat