“Ciri Sanagari, Cara Sadesa – Desa Mawa Cara, Nagari Mawa Tata”
PABUARAN-SUBANG, (PERAKNEW).- Sosialisasi Program Pertanian Tentang Pola Tanam Domina Sistem, Koperasi Sima Bintang Nusantara dan PT Dharma Putra Balebat Dawuan-Subang bekerjasama dengan Pemerintah Desa Karanghegar, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang gelar sejumlah pertunjukan Seni Budaya Sunda di Halaman Kantor Desa Karanghegar, Jum’at (7/7/2017).
Bertujuan memperdayakan masyarakat dalam melestarikan kearipan lokal dan budaya. Maka, sangat tepat diadakan di desa adat tersebut, kedepannya akan diadakan disetiap desa, karena di desa-desa lainpun sangat bisa. Syaratnya ada permintaan dari masyarakat setempat. Selain itu, kegiatan dimaksud sesuian dengan program pemerintah sekarang, yaitu program swasembada pangan.
Tema dari acara tersebut, yaitu “Ciri Sanagari, Cara Sadesa – Desa Mawa Cara, Nagari Mawa Tata” Dina Ngarumat Tali Paranti Oge Ngertakeun Bumi Lamba. Adapun sejumlah seni budaya yang diperagakan diantaranya, hajat tujuh tumpeng, karna di desa tersebut, ada padukuhan atau kerajaan Cimanggu pada zaman dulu, juga ada beberapa situs bersejarah yang perlu digali sebagai aset budaya untuk pemberdayaan masyarakat setempat, kedua, Makukuhan Kabuyutan atau ngukuhkeun buyut lembur diantaranya, pimpinan seperti buyut lembur, baris olot, jaga tirta penjaga tahanan air, jaga warna artinya jaga ketahanan tangkal atau hutan, perkebunan, jaga agama untuk menjaga antar agama artinya adalah pengurus agama atau dewan kemakmuran masjid, kemudian ada dayang pangampih untuk pemberdayaan ibu-ibu, ada juga tujuh kampung/ tujuh dusun padukuhan, ada juga jaga nonoman untuk kepemudaan, jaga raksa. Semua itu harus ditanamkan di masyarakat, karena itu adalah jati diri kita.
Demikian dipaparkan Ketua Koperasi Sima Bintang Nusantara, Gilang Kusma Adi Pratama kepada Perak, “anak-anak sekarang khususnya di Kabupaten Subang sudah lupa akan sejarah budaya leluhur, karena selain itu, pertunjukan tutug bulan, ritual ngarak beas, kesenian wayang golek dengan gendingnya Balebat Group, ada pantun buhun sunda oleh mang Ayi dipertunjukan dalam acara tersebut. Moment di tanggal 07-07-2017 itu moment langka sebetulnya dan tanggal 14 syawal malam 15 bertepatan dengan terang bulan empat belas. filosofi dari pertunjukan tutung bulan, ngarak beas itu budaya dari dulu yang dilakukan setiap ada hajatan sunatan/khitanan,” ungkapnya.
Dia mengajak, “untuk masyarakat, mari kita jaga bersama dan lestarikan budaya ini, rekapitulasikan kembali kearipan local ini dan tingkatkan dari sisi swasembada pangan, sektor pertanian, khususnya, agar seluruh masyarakat Subang bisa menjadi lebih baik dan mempunyai jati diri. Untuk generasi penerus agar tetap menjaga dan merawatnya, sebagai anak bangsa sunda yang luhur dengan budaya-budayanya.” Pungkasnya.
Di tempat yang sama, Komisaris PT Dharma Putra Balebat, Bayu Mangkurat menyampaikan, “ada acara pasti dasarnya tujuan, atas nama PT Dharma Putra Balebat, punya tujuan bagaimana ketahanan pangan melalui swasembada pangan, tidak melupakan budaya tradisional, generasi muda bisa lebih tahu, bahwa budaya sunda layak untuk dipublikasikan atau dilestarikan. Ada dua divisi kami, yaitu divisi pertanian dan divisi seni budaya dibantu divisi multimedia. Tujuan kedepan, punya cabang disetiap wilayah khususnya Subang, umumnya Jawa Barat atau mungkin Nasional. Insya Allah tanggal (8-8-2017) di Desa Ciasem Girang, Kec. Ciasem akan diadakan pagelaran yang serupa dan berbarengan dengan pembukaan Kantor Cabang Koperasi Sima Bintang Nusantara di khawal langsung oleh PT Dharma Putra Balebat. Semoga pihak pemerintah tetap terus mendukung kegiatan kami ini dan kedepannya bisa bersatu untuk memelihara, mengembangkan dan melestarikan seni tradisional yang merupakan aset bangsa sunda ini.” Terangnya.
Kades Karanghegar, Casmita merasa senang dan berterimakasih kepada semua yang turut mensukseskan acara tersebut, “saya atas nama Pemdes Karanghegar sangat berterimakasih atas fartisipasi dari tim Balebat dan Koperasi Sima Bintang Nusantara, beserta perangkat, staf desa, serta masyarakat yang membantu mensukseskan acara kita bersama ini. Juga saya ucapkan terimakasih pula kepada seluruh tamu yang hadir pada acara seni budaya dan sosialisasi pertanian ini,” ucapnya berterimakasih.
Usai memberikan sambutan pada acara itu, Bupati Subang, Hj. Imas Aryumningsih, S.E. mengungkapkan, “Alhamdulillah acara ini bisa terselenggara dan memang kita itu harus melestarikan budaya sunda, apalagi seni tutug bulan, itu menyimbolkan kebersamaan, ada juga keliningan, gembyung dan wayang golek. Saya merasa terapresiasi, Insya Allah kedepannya akan digalakan kembali kegiatan ini.” Ungkapnya.
Acara tersebut, membuat antusias ratusan warga setempat dan sekitarnya yang hadir malam itu. Nampak hadir pula beberapa anggota DPRD Subang dan Bupati Purwakarta, kades dan camat se- Kab. Subang, serta Ormas, LSM dan komunitas seni budaya.
(Hendra/ Rohman)