Tim Posko FMP Pantura II Kembali Dampingi Pasien di RSHS Bandung
SUBANG, (PERAKNEW).- Pendampingan Pasien Tim Evakuasi Pasien Gakin (TEPG) kali ini dilakukan Tim Posko Forum Masyarakat Peduli Pantura II, Kang Thobroni dan Rasim didampingi tim dari Poasko pusat. Selama 48 jam pendampingan Tim, tidak pernah merasa lelah walau hanya beristirahat sebentar, rasa haru dan sedihpun bercampur, serta kecewa dengan pelayanan kurang baik dari RS merupakan masalah yang sudah terbiasa ketika mendampingi pasien, tetapi kami tidak merasa surut untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi pasien dan keluarga.
Pasien didampingi tim sebut saja Sukarna Bin Rusdi 35, yang bertempat tinggal di Dusun Kalentambo 1, RT/ RW, 011/ 01, Kelurahan Kalentambo, Kec. Pusakanagara, Kab. Subang, ini dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Hasan Sadikin Bandung, sebelumnya pasien dirawat di Rumah Sakit MH Thamrin, Kab. Purwakarta. Tujuan rujukan untuk dilakukan Observasi dimana RS perujuk sudah tidak sanggup lagi menanganinya, maka pasien harus dirujuk ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap.
Maka pada tanggal 28 Agustus 2017, Sukarna dirujuk ke RSHS Bandung dan tepatnya pukul 13:55 WIB, Sukarna sudah berada di IGD RSHS, setelah penanganan kondisi fisik di IGD selesai, sudah cukup pulih dan tertolong, maka Sukarna pun dilanjutkan ke Ruang Rawat inap, yakni ke ruang rawat pasien BPJS tepatnya diruang Kemuning Lantai 2, sampai saat ini sudah 20 hari Sukarna berada di Ruang kemuning IIB, lantai 2 no 2.07 kamar 273 ini, keadaan pasien cukup ada peningkatan dimana sebelumnya kondisi pasien sangat mengkhawatirkan, HB nya sangat rendah dan Albuminnya juga rendah yaitu, L 1,3 g/dL tentunya dibawah nilai normal, dengan tingkat nilai Normalny adalah 3.4-5.0.
Mengapa Tim EPG FMP harus turun mendampingi Sukarna, Karena sebelumnya ada pengaduan dari keluarga pasien, bahwa keadaan pasien tidak ada kemajuan, selama dirumah sakit bahkan pasien merasa resah karena tidak ada tindakan Operasi.
Diungkapkan keluarga pasien kenapa sampai berlarut-larut jadwalnya, mungkin pihak keluarga pasien kurang paham tentang keterangan medis dirumah sakit, yang sebelumnya sempat dirujuk untuk di Observasi, namun bukan di Operasi, sehingga keluarga pasien merasa tidak puas dengan penanganan tersebut.
Dengan kejadian tersebut, maka Tim melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait, agar tidak salah paham atau miskomunikasi, juga memberikan pengertian dan arahan kepada keluarga pasien tentang penanganan yang sebenarnya selama ini di RSHS.
Mendampingi pasien Sukarna tidak sampai disitu saja, Tim terus mengawal pasien dan keluarga hingga ke loket pembayaran pusat di RSHS, guna menyelesaikan Administrasi agar pasien bisa cepat pulang, bahkan setelah semuanya selesai di RSHS, lalu tim mengantarkan pasien dan keluarga menggunakan, Ambulance Gratis milik FMP dan Media Peduli Rakyat (Perak), ke tempat tinggalnya.
(Pepen)