PERAKNEW.com – Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Cimahi adalah badan yang sangat vital di Cimahi, ibarat jantung manusia, begitu juga dengan peran penting Bappelitbangda, seperti jantungnya Kota Cimahi, apabila fungsi dan peran jantung sudah kurang baik, maka akan berdampak ke organ-organ lain, hal ini diungkapkan oleh sebuah sumber, sebut saja Dedi, (bukan nama sebenarnya) warga Cimahi Tengah, Kota Cimahi kepada Perak (25/1/ 2024).
“Kalau tidak ada kekesalan dihati, tanggal 10 Januari 2024 diselenggarakan forum diskusi daerah tingkat kelurahan, di Kelurahan Cigugur Tengah dan menghasilkan usulan prioritas pengadaan Blankar/tandu di setiap RW, untuk bisa mengangkut orang sakit yang sudah tidak bisa duduk, dari rumah ke titik angkut, karena sebagian besar penduduk Cimahi, bertempat tinggal didalam gang, dibanding yang tinggal dipinggir jalan besar masuk mobil, karena dalam beberapa kasus khususnya di Cigugur Tengah, bahwa yang sakit parah harus digotong sampai ke titik angkut tempat mobil bisa terparkir, bahkan ada yang luka bakar harus diangkut menggunakan sarung, yang dikaitkan ke sebatang bambu dan dipikul,” ungkapnya.
Lanjutnya, “Blankar ada satu itupun di ambulance, tidak memungkinkan kalau harus selalu menggunakan Blankar yang ada di ambulance, karena ambulance milik banyak orang (semua warga Cigugur Tengah). Itulah sebabnya di Musrenbang kelurahan Cigugur Tengah, usulan tersebut menjadi prioritas,” tuturnya.
Namun alangkah kaget dan heran, saat di Forum diskusi tingkat kecamatan Cimahi Tengah, Kamis 25/1/2024 usulan tersebut hilang, padahal oleh kader perencanaan pembangunan sudah di sampaikan melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) ke Bappelitbangda.
Baca Juga : PPS Kelurahan Cigugur Tengah Selenggarakan Bimtek KPPS
Sementara, “Sayangnya pas di acara forum diskusi tingkat kecamatan usulan tersebut hilang, pada akhirnya setelah ada sedikit perdebatan, dengan panitia FGD kecamatan, sepakat untuk dimasukan diusulan tambahan dan forum sepakat dan memang pada akhirnya setelah penghitungan nilai, usulan mendapat jumlah nilai tertinggi dan menjadi prioritas di Kecamatan Cimahi Tengah,” ujarnya.
Menurut Dedi, tindakan Bappelitbangda Kota Cimahi, sudah keterlaluan, karena hal ini terjadi sudah lebih dari sekali, di 2019, usulan penambahan SMP di Cimahi pun hilang, di tingkat kecamatan dan diusulkan kembali dan akhirnya menjadi prioritas sampai ditingkat kota.
Ada apa dengan Bappelitbangda Kota Cimahi, “Apakah memang harus dan patut diduga ada titipan usulan? untuk hal lain, sampai-sampai suara dari masyarakat berusaha di jegal? Atau ketidak mampuan dalam menjalankan tugas kerja?” Ungkap Dedi kepada Perak.
Mendengar hal tersebut, Perak mendatangi kantor Bappelitbangda Kota Cimahi untuk mengkonfirmasikan hal ini ke Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Pengendalian dan Evaluasi (P3E).
Baca Juga : Seorang Warga Dangdeur Tersangkut di Pohon Sudah Tak Bernyawa
Saeful Nurjaman saat dikonfirmasi untuk kedua kalinya, karena beberapa waktu yang lalu Perak pernah mengonfirmasikan hal yang serupa, Kabid P3E sepertinya mengganggap masalah ini hal sepele, “Bukan hanya mengurus hal ini, kita sudah mengawal acara Musren dari bawah dan sekarang baru sampai ditingkat kecamatan setelah sampai ditingkat kota barulah kita tahu hasilnya. Untuk kedepan kita akan perbaiki,” pungkasnya kepada Perak. (Harold)