oleh

Soal Dugaan Penjualan Aset Desa Prapatan, BPN Subang Bungkam

-HUKRIM-910 views

Soal Dugaan Penjualan Aset Desa Prapatan, Kantor BPN Subang Bungkam

PURWADADI-SUBANG, (PERAKNEW).- Kasus dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Kepala Desa Parapatan, kecamatan Purwadadi, Cecep Supriadi yang sudah dilaporkan ke Polres Subang oleh warganya saat terus bergulir.

 

Diketahui Cecep disinyalir menyalahgunakan wewenang selaku Kepala Desa Parapatan dengan menyetujui penjualan tanah seluas lima hektar kepada pengembang PT Enggang Proferti Sakti yang diduga terdapat jalan kerbau sebagai sarana fasilitas umum ikut terjual. Sementara menurut keterangan dari oknum BPN yang melakukan pengukuran pada waktu itu menyatakan, bahwa jalan kerbau tersebut merupakan tanah bengkok/aset milik desa yang tidak boleh diperjual belikan.

 

Seperti yang telah ditulis Media Peduli Rakyat edisi 165, Karsono Kasi ukur BPN Kabupaten Subang mengatakan pihaknya akan segera turun ke lokasi untuk melakukan pengukuran.

 

“Yang melakukan pengukuran pada waktu itu adalah oknum, kalau petugas resmi dari BPN harus dilengkapi dengan surat,” ungkap Karsono.

 

Namun kenyataannya, entah kenapa dan ada apa dengan BPN, sampai sekarang belum turun kelokasi untuk melakukan pengukuran seperti yang telah dijanjikan oleh Karsono kepada warga.

 

Senin (9/05/2017), Perak menghubungi Karsono melalui telepon selulernya, namun tidak dijawab, disms juga tidak ada balasan. Sementara itu, unit Tipidkor Polres Subang masih melakukan penyelidikan dan telah meminta keterangan dari mediator dan juga para pihak yang ikut tanda tangan menyetujui penjualan tanah jalan kerbau tersebut.

 

Kanit Tipidkor polres Subang,IPDA Willy Firmansyah,SH kepada Perak melalui telepon seluler, Rabu (17/05/2017) mengatakan, penyidik masih melakukan penyelidikan perkara dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Cecep Supriadi selaku Kades Parapatan.

 

“Kita akan proses kasus ini secara profesional, selama kita masih berjalan dalam koridor yang benar, kita tidak akan takut ada intervensi,”pungkasnya. Nurhamid

Berita Lainnya