BANYUWANGI JATIM (PERAK).- Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73, ratusan warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (LaPas) Kelas II B Banyuwangi mendapatkan remisi (potongan tahanan). Hal ini merupakan kabar gembira yang dinanti-nanti para WBP yang mendapatkan remisi tersebut.
“Di HUT kemerdekaan RI tahun ini, ada 456 orang WBP yang kami ajukan agar mendapatkan remisi”, ungkap Ketut Akbar Herry Ahyar, Bc. IP, SH, MH selaku Kepala LaPas (Ka.LaPas) Banyuwangi, kamis (16/8/2018).
Sementara sampai saat ini, sudah ada 326 SK (Surat Keputusan) dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Rebuplik Indonesi yang sudah turun. Dan untuk lainnya masih menunggu.
“Untuk siapa saja yang mendapatkan remisi, nantinya akan dibacakan oleh Bupati Banyuwangi pada saat upacara Proklamasi yang akan digelar didalam LaPas Banyuwangi”, terangnya.
Diketahui, pemberian remisi kepada narapidana dan anak pidana merupakan perwujudan dari pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia sebagai salah satu sarana hukum yang penting dalam rangka mewujudkan tujuan Sistem Pemasyarakatan.
Adapun dasar dalam pemberian remisi, yaitu UU RI no.12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, PP RI no.28 tahun 2006 tentang perubahan atas PP RI no.32 tahun 1999 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak WBP, PP RI no.99 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas PP RI no.32 tahun 1999 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak WBP, keputusan Presiden RI no.174 tahun 1999 tentang remisi, dan peraturan Menteri Hukum dan HAM RI no.3 tahun 2018 tentang syarat dan tata cara pemberian remisi, asilimasi, cuti mengunjungi keluarga, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas dan cuti bersyarat.
“Syarat WBP bisa diajukan remisi bila berkelakuan baik, telah menjalani masa tahan pidana 6 bulan lebih yang terhitung sampai tanggal 17 agustus 2018, serta mengikuti program pembinaan yang ada di LaPas”, imbuh Ka.LaPas Banyuwangi. (Leo)
