oleh

Pemerintah KBB Gelar Assessment 865 ASN Berbagai Tingkatan

PERAKNEW.com – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyelenggarakan Assessment bagi 865 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai tingkatan. Assessment berlangsung di Ballroom, Lantai 4 Gedung B Komplek Perkantoran KBB.

Assessment ASN kali ini, merupakan terakhir kalinya pada periodesasi kepemimpinan Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan.

Kepala Pengembangan Kompetensi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) KBB, Yulia Purnama Santi mengatakan, sepanjang tahun ini BKPSDM telah melaksanakan Assessment ASN sekitar 2.000-an dari berbagai tingkatan dan golongan, “Kali ini jumlah total pesertanya 865 ASN. Mulai tenaga pelaksana, struktural dan fungsional. Setiap harinya, kita bagi dua sesi. Hari ini saja, ada 220 orang,” ujarnya, saat ditemui di Ngamprah, Senin (10/4/2023).

Baca Juga : FMP Jabar Bukber Perdana Bareng Bos Ayam Potong Wangun

Assessment tersebut, bukan untuk persiapan rotasi, mutasi dan promosi. Namun merupakan implementasi dari amanat Permen No 40 tahun 2008 tentang Pedoman Sistem Merit.

Kemudian Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara. Dalam Permen tersebut tertuang, bahwa setiap kota dan kabupaten harus memiliki profil ASN yang bisa diperoleh melalui assessment tersebut.

Assessment ini juga merupakan pemetaan untuk kepentingan database ASN dengan segala potensi dan kompetensinya, “Jadi bukan karena mau mutasi atau promosi. Bukan pula hanya profil identitas. Tapi dengan assessment ini, bakal kita ketahui potensi dan kompetensi tentang manajerial, sosial dan culturalnya,” tuturnya.

Yulia juga mengatakan, Assessment ini diselenggarakan 3 tahun sekali. Sementara untuk guru, pihaknya akan mencoba melakukan pendataan, untuk mengetahui potensinya, “Untuk ASN guru ini, jumlahnya kan banyak. Kita akan mencoba melakukan pendataan sebagai bahan pelaksanaan assessment ini,” ujarnya.

Baca Juga : Ramadhan Berbagi, PWI Jabar dan PWI Kota Cimahi Santuni 75 Anak Yatim Piatu & Dhuafa

Pelaksanaan Assessment tersebut menggunakan metode Computer Assisted Rest (CAT), “Saya kira isian dari materi assessment ini, tidak sulit. Karena bukan berisikan pernyataan dengan kebutuhan benar,” pungkasnya. (Rushendi)

Berita Lainnya