oleh

Tuntut Penjarakan Kades Korup, KAMPAK Geruduk DPRD

-KPK-591 views

Subang KAMPAK Geruduk DPRDTuntut Penjarakan Kades Korup, KAMPAK Geruduk DPRD

SUBANG, (PERAKNEW).- Cooling down, atau menenangkan diri beristiriahat dari aktivitas utamanya yang fokus dalam mengawal penegakan hukum kasus-kasus korupsi melalui aksi-aksi Unjuk rasa (Unras) di Kabupaten Subang hingga ketingkat pusat di Jakarta yang rutin dilakukannya, demi kekhusuhannya beribadah di Bulan Ramadhan dan Lebaran/ Hari Raya Idul Fitri, gabungan LSM, OKP dan Ormas, diantaranya Forum Masyarakat Peduli (FMP), Laskar Jihad Anti Korupsi (LJAK), Forum Anak Jalanan (FORAJAL), Komunitas Anak Fakultas Hukum Anti Korupsi (KAFHAK) Universitas Subang, Paguyuban Cikaum, Majelis Pemuda Penegak Pancasila (MP3), Majelis Kebangsaan Panji Nusantara (MKPN), Front Anti Komunis (FAK), Paguyuban Paku Banten Indonesia Dan Masyarakat Subang Peduli Anti Korupsi yang tergabung dalam konsorsium Komunitas Anak Muda Peduli Anti Korupsi (KAMPAK) dengan aksi perdanya bangkit kembali setelah melewati istiratnya menggelar Aksi unras damai di Gedung DPRD Subang, Jum’at (28/7/2017).Subang LSM KAMPAK Demo

Kali ini mereka membawa sejumlah tuntutan desakan terhadap Ketua DPRD bersama-sama eksekutif (Bupati, Irda, DPMD) dan aparat penegak hukum mengusut dan mencari solusi demi penyelamatan uang rakyat (DD/ADD/BKUDK dan Banprov, yang diduga di selewengkan oleh para oknum kades diantaranya, Kades Ciasem Tengah, Sukamandijaya, Rancaasih, Rancamulya, Sukamulya, Neglasari, Padamulya, Tanjungsari, Compreng, Pringkasap, Purwadadi Timur, Panyingkiran, Prapatan, Rancaudik, Wanajaya, Tanjungrasa Kec. Tambakdahan, Bendungan, Kasomalang Kulon, Bantarsari dan masih banyak yang lainnya.

Selain itu, dalam aksinya Kampak pun menyampaikan tuntutan lainnya, diantaranya;

1. Kadisdik segara menghentikan praktek pungli/ penjualan atribut/ seragam/ lks dan buku di sekolah;
2. Dishub Bersama Polres Subang menghentikan operasional mobil angkutan Aqua pembawa maut;
3. Tranparansi kontribusi perusahaan Aqua terhadap PAD;
4. Bubarkan Baperjakat sarat KKN dan Bentuk Baperjakat Jujur dan Bersih;
5. Copot Kabag Rumah Tangga terduga Pemalsu SPJ Mamin dan Subardi Yudha Kabid Perpustakaan terduga pencuri emas, Agus Kabid di Dinsnakertrans (Kabid tercepat sedunia);
6. Satpol DPMPT-SP segera menertibkan dan menutup tempat usaha illegal seperti Waralaba/ Toko Moderen, Kandang Ayam di Ds Prapatan, Penggilingan padi di Tambakdahan dll;
7. DPRD Bersama Bupati dibantu DLH dan Satpol PP segera menutup Kandang Ayam yg sangat berdekatan dengan SDN Budikarya Cikaum yang telah mencemari udara sehingga menggangu kenyamanan KBM dan Penggilingan padi Sejahtera Bersama di Desa Bojongkeding pun mencemari udara dan lingkungan;
8. Kejari dan Polres Subang segera tuntaskan kasus split pelaku lain BP PBB dan PT Subang Sejahtera serta dugaan korupsi pembangunan kantor baru DLH yang kini digunakan DP2KBP3A;
9. Muspida wajib menolak bangkitnya paham Komunis/ PKI;
10. DPRD Bersama Eksekutif segera realisasikan Rumah Singgah Pasien Gakin di Bandung.
Demi tegaknya Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang pemberatasan tindak pidana korupsi, nilai-nilai kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, keadilan, kemakmuran dan kebajikan universal di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini.

Selaku orator, Hendra Sunjaya, Nurhamid, Atang Sudrajat, Septian dan Ahmad Firdaus dengan menyatukan persepsi dalam orasinya, mereka menyuarakan, “Dalam rangka aksi lanjutan mengawal kepemimpinan Bupati Subang, Hj. Imas Aryumningsih menuju perubahan yang lebih baik dan jujur, berani bersih dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), serta Amanah. Mengawal proses hukum tindak pidana korupsi di Kejaksaan Negeri (Kejari) dan di Kepolisian Resort (Polres) Subang. Kami gabungan Lsm/Okp/Ormas yang tergabung dalam konsorsium KAMPAK. Pertama-tama, prihatin dan berduka cita atas banyaknya korban nyawa atas kelalaian sopir angkutan aqua, sekaligus mendesak Polisi segera mengusut tuntas hingga keakar-akarnya tindakan biadab antek-antek koruptor terhadap Novel Baswedan (Penyidik KPK), serta mengutuk keras tindakan biadad Anjing Zionis Israel yang mencoba menghancurkan Masjidil Aqsho.” ungkapnya lantang.Subang LSM KAMPAK

Lanjut mereka, “Bunuh, Basmi Koruptor & Pengkhianat Bangsa hingga keakarnya!!! Jika hanya pembinaan bagi oknum kepala desa perampok uang rakyat, tidak akan menjadi efek jera dan pasti akan melakukan pelanggaran yang sama. Kami juga mendoakan semoga Muspida Subang diberikan rahmat dan hidayah oleh Allah Swt, agar bertindak lebih profesional dan amanah, serta tidak mau berpihak kepada yang salah hanya karena pundi – pundi rupiah yang ditawarkan oleh Bangsat Perampok hak rakyat.” Teriak mereka menandaskan.

Aksi tak berlangsung lama, karena waktu yang mepet dengan waktu Sholat Jum’at, walau Ketua DPRD didalam gedung sedang menerima tamu dari Tanggerang Selatan, masa aksi memaksa masuk untuk beraudensi sesuai janji Ketua DPRD yang siap menghadirkan para pejabat MUSPIDA, Kejari dan Polres terkait dengan tuntutan-tuntutannya itu dan akhirnya dilakukan audensi dengan Ketua DPRD yang hadir, Kadishub, Pejabat Perwakilan DPMD, DLH dan Jaksa Kejari Subang. Faktanya, Irda, Disdikbud tidak bernyali untuk hadir menghadapi KAMPAK.

Audensi berjalan aman terkendali, sehingga Ketua DPRD Subang, Ir. Beni Rudiono menyambut baik dan berterima kasih kepada KAMPAK atas bentuannya memberikan banyak informasi tentang kepentingan rakyatnya,“Terima kasih kepada KAMPAK, luar biasa yang terus menerus menyuarakan aspirasi rakyat dan mengawal proses hukum kasus korupsi di Subang, serta membantu kami dalam memberikan informasi, karena kami tidak bisa melihat semuanya, apa artinya kami tanpa dibantu masyarakat,” ujarnya.

Beni menjawab atas tuntutan-tuntutan KAMPAK satu per satu, “Pertama soal ADD, DD, BKUD dan Banprov di desa, Irdanya tidak hadir, saya akan panggil Inspektur Irda, kedua masalah Pungli Disdikbud juga tidak hadir, akan saya panggil juga untuk menindak lanjutinya, ketiga menghentikan operasional mobil angkutan aqua, kami sudah lakukan peneguran agar mengganti mobilnya menjadi truk kecil, jangan sampai mobil-mobilnya menjadi monster pencabut nyawa, namun itu ada tahapannya, perusahaan meminta waktu satu bulan, alasannya tidak semudah membalikan telapak tangan, keempat bubarkan Baperjakat, kemudian copot Kabag rumah tangga, Uyus dan Kabid Perpustakaan, Subardi Yudha pencuri emas, nanti akan saya panggil, kemudian penutupan Waralaba, seperti Tokma Pagaden, ditutup buka lagi itu merupakan penghinaan bagi kami,” tuturnya.

Lanjut Beni, “Mengenai kandang ayam dan penggilingan padi mencemarkan lingkungan, disini ada hadir pejabat DLH sikapi dan turun kelapangan yah pak LH, wayahna keluar bensin sedikit yah. Begini, tidak ada yang kuat dinegeri ini, diatas langit ada langit. Persoalan PKI, tolak PKI sepakat! Sebenarnya Subang dari dulu basis komunis, makannya ada benteng Pancasila di Subang, terakhir sewa rumah singgah untuk pasien gakin di Bandung, total seratus juta per tahun, saya siap aspirasi saya lima puluh juta, lima puluh jutanya kalau kang Asep Betmen ada waktu tagih saja ke bunda bupati, bilang saja saya ada lima puluh gitu,” ungkapnya menutup audensi.

(Rohman/ Anen)