oleh

TPT Tanggul Sungai Jengkol Ciasem Tengah Jebol Belum Ada Perbaikan

CIASEM-SUBANG, (PERAKNEW).- Tembok Penyangga Tanah (TPT) Tanggul Sungai Jengkol, di Desa Ciasem Tengah, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang jebol, pada Hari Jum’at, 10 Januari 2020.

Pasalnya, TPT jebol dihantam luapan air Sungai Jengkol karena tidak bisa menampung guyuran air hujan begitu deras sejak malam itu hingga siang hari.

Akibatnya, sekira 60 (enam puluh) rumah di tiga dusun, yaitu Dusun Kerajan Timur dan Kerajan Barat, Desa Ciasem Tengah, juga Dusun Pamijen, Desa Ciasem Hilir, Kec. Ciasem alami bencana banjir dengan volume tinggi mencapai 2 Meter.

Atas kejadian itu, Sabtu (11/01/2020), Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang, bernam Tarki bersama Tim Surpey Tanggap Darurat BBWSC (Balai Besar Wilayah Sungai Citarum) Provinsi Jawa Barat turun langsung tinjau lokasi kejadian.

Saat dikonfirmasi, pihak BBWC tersebut mengatakan, “Kami tidak bisa langsung hari ini melakukan perbaikan TPT ini, melainkan dilaporkan dulu ke atasan. Untuk waktu pelaksanaan perbaikan TPT, kami belum bisa memastikan, keputusannya ada di pimpinan,” ujarnya kepada Perak, usai melakukan Surpey dimaksud.

Sementara, disela menuntun tim surpey di lokasi tersebut, Kepala Desa Ciasem Tengah, Mista Rangun mengungkapkan, “Pas hari kejadian, Bupati, Wakil Bupati, Kapolres, Dinas PUPR, Sekda Subang sudah tinjau lokasi ini juga, namun hingga saat ini belum ada realisasi perbaikan TPT jebol ini, harapan kami, TPT yang jebol ini bisa segera diperbaiki, khawatir hujan deras terjadi lagi dan sungai Jengkol meluap lagi” ungkapnya sembari sharing dengan tim BBWSC dan BPBD tersebut, didampingi Sekmat Ciasem, Alek dan Kasi Trantib/MP Ciasem, Didi.

Lanjut Mista kepada Perak, “Akibat bencana TPT jebol ini, 60 rumah alami banjir hingga ketinggian 2 (dua) meter. Jumlah korban banjir keseluruhan di Desa Ciasem Tengah, meliputi di 5 (lima) dusun, 5 RW, 9 RT, b372 rumah, 431 KK dan 1036 jiwa,” terangnya.

Dari hasil surpeynya, ditemukan indikasi pekerjaan yang menyimpang pada pekerjaan bangunan TPT dengan volume panjang 1000 Meter, tinggi berfariatip yang dikerjakan pada tahun 2017 itu, sehingga tidak kuat menahan hantaman luapan sungai yang lebarnya mencapai 20 Meter dan kedalam sekira 5 Meter tersebut.

Bagaimana tidak, teknis pekerjaan TPT pada tahun 2017 itu, dikerjakan asal jadi. Seperti nampak pada puing material TPT tersebut, kekurangan campuran semen dan menggunakan pasir yang kurang berkualitas, serta diduga tidak menggunakan pondasi sesuai standar pekerjaan.

Menurut sumber di sekitar TPT jebol itu, bahwa Tim ukur sebelum dan sesudah pembangunan TPT tersebut, bernam Deden (Petugas BBWSC).

Adapun pemborong pekerjaan TPT itu, bernama Sri, disubkonkan kepada pelaksana, bernama Babeh, Warga Bojong, Desa Muara, Kec. Blanakan, Kab. Subang.

Namun, pekerjaan TPT sudah selesai, sempat ada masalah kedalaman pondasinya dan diteruskan oleh pelaksana bernama Kojek, Warga Pagaden. (Hendra)

Berita Lainnya