PATOKBEUSI-SUBANG, (PERAKNEW).- Mengharapkan agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah di Provinsi Jawa Barat, Wakil Gubernur Prov Jabar, H. Dedy Mizwar meresmikan sekolah terbuka tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) setara dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Subang, Minggu (29/10/2017) yang bertempat di SMAN 1 Patokbeusi-Subang.
Dalam acara peresmian sekolah terbuka dan PJJ itu, pihak SMAN 1 Patokbeusi menyambut antusias kedatangan Wagub Jabar itu, bersama Bupati Subang, Hj. Imas Aryumningsih, S.E. dan Ketua DPRD Subang, Ir. Beni Rudiono, Kadisdik Prov Jabar, Kadisdik Subang, para Muspida Subang, Muspika Kec. Patokbeusi, para kades se-Kec. Patokbeusi, para Guru SMA/SMK se-Kab. Subang dan Jajaran UPTD Pendidikan Patokbeusi dengan Tarian Tradisional Adat Sunda, serta dimeriahkan dengan kesenian Calung, lomba menyanyi dan jamuan berbagai macam makanan hasil masakan para Siswa/i SMAN 1 Patokbeusi.
Menurut Wagub Jabar, H. Dedy Mizwar bahwa, program ini di harapkan benar-benar bisa membantu masyarakat kecil, karena jangan sampai ada anak yang putus sekolah di subang ini khususnya, Jawa Barat umumnya di tolak oleh sekolah dan ke depan akan melakukan tiga langkah integratif pendidikan, “Pertama, bagaimana pendidikan sejak usia dini harus bisa dirasakan oleh masyarakat Jawa Barat, kedua bagaimana sekolah yang setinggi-tingginya bisa juga dirasakan oleh masyarakat Jawa Barat, ketiga bagaimana kesempatan untuk seleruh masyarakat Jawa Barat dalam pendidikan. Nah ini SMA terbuka dan SMK Pendidikan Jarak Jauh untuk hal tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat yang tidak mampu.” Paparnya.
Dedy menambahkan, “Jawa Barat berkomitmen membangun Pendidikan tadi, sehingga mengalami tiga langkah yang saya katakan tadi, karena itu perguruan tinggipun harus dikembangkan, terus kita mengembangkan multi kampus, jadi sekarang di Pangandaran UNPAD ada, ITB ada di Cirebon, IPB ada di Sukabumi, kapan di Subang ada, tolong buat Pemerintahan Subang sediakan lahan sekitar 30 Hektar kita akan kembangkan disini sebuah Perguruan Tinggi Negri, cuman 30 Hektar saja, Ibu Bupati kita bisa dorong apakah UNPAD, IPB atau POLITEKNIK seperti itu, supaya anak tidak jauh-jauh mesti ke Bandung, disini juga ada, ke kampus, hanya dengan jalan kaki,” Pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Subang, Hj. Imas Aryumningsih, S.E. mengatakan, “Alhmdulilah sekarang di Kabupaten Subang ada SMA Terbuka dan SMK Pendidikan Jarak Jauh yang akan diresmikan pak wagub, mengenai program ini sesuai dengan Program Kabupaten Subang, yaitu Gerakan Pembangunan Pendidikan Untuk Rakyat (Gapura Perak), memang IPM di Kabupaten Subang baru sampai tingkat SLTP pak wagub, oleh karena itu kami ingin meningkatkan untuk IPM kita naik ke tingkat SMA dan SMK. Ini juga sempat kita sedikit sedih dan bingung tapi dengan sekarang adanya SMA terbuka dan SMK Pendidikan Jarak Jauh di buka, Alhamdulilah IPM di Kabupaten Subang juga akan meningkat dan tidak ada alasan lagi yang ingin melanjutkan sekolah itu tidak bisa sekolah, apalagi kita tadi dengar sendiri, bahwa ini geratis. Jadi ini akan lebih meningkat, yang tadinya putus sekolah sampai SLTP, nantinya bisa meraih dengan SMA terbuka dan SMK PJJ ini,” ungkapnya.
Imas juga mengapresiasi, “Program kami Kabupaten Subang Insya Allah akan tercapai untuk mencerdaskan anak-anak generasi penerus Kabupaten Subang dengan geratisnya, dengan kemudahannya hanya satu mungkin yang harus kita publikasikan, adalah ini harus memberitahu nanti di media masa maupun di media elektronik, itu tugas kita untuk mensosialisasikan supaya semua tahu bahwa putus sekolah SLTP tidak bingung dan bisa melanjutkan melalui SMA terbuka dan SMK PJJ ini.” Terangnya.
Masih kata Imas, “Walaupun sekarang pengelolaan tingkat SMA/SMK itu ditarik ke Provinsi Jawa Barat, tapi saya komitmen bahwa Pemerintah Kabupaten Subang akan tetap membantu, karena bagaimanapun yang sekolah ini Masyarakat Subang, anak-anak kami, oleh karena itu tidak bisa putus, kami akan membantu semampu kami juga untuk apa yang diperlukan, karena bagaimanpun SMA/SMK adanya di Subang, yang sekolah juga orang Subang. Oleh karena itu kami tidak akan berpangku tangan walaupun SMA/SMK itu ditarik ke Provinsi. Harapan saya kepada anak-anak di Subang, ini tidak ada yang putus sekolah karena untuk mencerdaskan anak-anak dan supaya IPM Kabupaten Subang itu naik.” Ujarnya berharap.
(Rohman)