PERAKNEW.com – Ribuan Tenaga Kesehatan (Nakes) honorer di Jawa Barat menuntut kesejahteraan serta penaikan jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) tanpa uji.
Perihal ini mengingat ketentuan penghapusan tenaga honorer yang diwacanakan pemerintah pusat di tahun 2023. Kehadiran ASN di Gedung Sate telah terdapat semenjak jam 08.00 WIB pagi. Bukan cuma dari Kota Bandung, banyak perwakilan nakes dari Pangandaran, Tasikmalaya, Subang, Karawang, sampai Bekasi.
Pimpinan Forum Komunikasi Honorer Fasyankes Suhendri menuturkan, para honorer nakes menuntut haknya buat dinaikan jadi tenaga ASN. Ucapnya, jangan hingga tenaga honorer yang telah mengabdi lama ini setelah itu lenyap pekerjaannya disebabkan kebijakan penghapusan tenaga kerja honorer yang diawali pada tahun depan.
Baca Juga : Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI 1945
“Kami disetiap kabupaten/kota telah melaksanakan suatu buat konsolidasi persuasif, serta hingga saat ini belum menghasilka suatu yang berpihak kepada kami,” ujarnya.
Suhendri menuturkan, para nakes yang terdapat di depan Gedung Sate ini telah bekerja mati-matian dalam menyelamatkan kesehatan warga, khususunya dikala pandemi Covid-19. Bukan cuma bekerja di sarana kesehatan, para tenaga honorer nakes ini pula banyak yang bekerja di sarana kesehatan kecil semacam Posyandu.
“Ya harapan kami terkait permasalahan pergantian status pergantian pekerja, kami dari non-ASN nakes ataupun non nakes yang bekerja di faskes buat diakomodir serta dinaikan selaku ASN,” ungkap ia.
Dia berkomentar kalau perkara nakes di Jabar ini bukan cuma sebatas status pekerjaan. Dikala masih bekerja juga banyak nakes yang honornya sangat kecil.
Baca Juga : Minyak Goreng Berserakan Dilaut Jawa, Ini Penyebabnya
Upah kurang layak juga, sambungnya, wajib diperbaiki biar nakes dapat bekerja dengan optimal dalam melayani warga. “Jadi hingga dikala ini kami intinya masih memperoleh upah ataupun honor dibawah layak,” ucapnya.
Sedangkan itu, dalam aksi Unras di depan Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, perwakilan nakes memohon Gubernur Jabar Ridwan Kamil berperan dalam mengawal kemauan para nakes honorer.
Jangan sampai banyak ASN baru yang lolos dalam pilih, sementara itu di luar situ terdapat banyak nakes honorer yang sepatutnya dapat langsung dinaikan jadi ASN. “Pak Gubernur, mohon kami dinaikan tanpa pengecualian. Tanpa kita seluruh datang ke mari, sepanjang pandemi membantu mati-matian, amati dengan hati nurani,” ucap salah seseorang orator dari atas mobil komando.
Baca Juga : Innalillahi, Komedian Top Indonesia Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
Lebih lanjut, para nakes ini juga tidak cuma menginginkan kejelasan status, mereka pula mengharapkan supaya penaikan status PPPK tanpa uji. “Sebab jika gunakan uji memerlukan pengeluaran bayaran lagi. Angkat kami tanpa uji,” ungkapnya. (Red)