oleh

Dampak Proyek Pelabuhan Patimban, Ratusan Nelayan Genteng Menjerit

PANTURA-SUBANG, (PERAKNEW).- Pembangunan Pelabuhan Internasional (Patimban), Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang memang dapat menjadi galian bisnis menguntungkan bagi para investor luar negeri atau pengembang local, bahkan tidak sedikit banyaknya para tengkulak tanah mendadak menjadi orang kaya/Milioner baru, di wilayah setempat.

Namun miris, sayang seribu kali sayang, peningkatan ekonomi tersebut tidak untuk para nelayan, justru malah sebaliknya, dampak dari pembangunan pelabuhan itu, menimbulkan kondisi perekonomian nelayan setempat malah tercekik dan hidup mereka kini tertindas.

Faktanya, Hari Rabu, 23 Oktober 2019, sejumlah 166 (seratus enam puluh enam) orang nelayan Masyarakat Dusun Genteng, Desa Patimban, Kec. Pusakanagara, Kab. Subang Menjerit atas kondisi perekonomiannya saat ini yang menurun drastis, lantaran tidak bisa berlayar menangkap ikan di laut seperti biasanya, lantaran lokasi laut tempat menangkap ikan mereka, kini menjadi garapan pembangunan Pelabuhan Patimban, tanpa realisasi kompensasi apapun.

Seperti dikeluhkan beberapa orang nelayan perwakilan nelayan Genteng, yang baru datang berlayar dari tengah laut, bernama Waslim, Feri, Abdul Kholil dan Sugih kepada Perak, “Memang benar, sebelum pelaksanaan proyek Pelabuhan Patimban ini ada sosialisasi ke masyarakat, tapi tidak ada kompensasi apapun sampai saat ini, sehingga sejak keberadaan proyek Pelabuhan Patimban sangat berdampak pada pendapatan tangkapan ikan kami, sehingga penghasilan kami sehari-harinya menurun drastis mulai 40% sampai 60%,” jeritnya bersedih.

Lanjut mereka, “Kami berangakat melaut jam 4 (empat) dini hari dan baru datang sekarang jam 4 sore, dengan modal solar dan pembekalan untuk di tengah laut sekitar Rp500 ribu dan sekarang pendapatan ikan jika di jual paling laku Rp200 ribu, otomatis jelas merugi, tapi tidak ada pilihan lain, menangkap ikan dilaut harus tetap dilakukan, karena satu-satunya mata pencaharian kami,” keluhnya.

Masih kata mereka, “Diantara kami juga sempat mengikuti pelatihan kerja dan dijanjikan akan dipekerjakan di proyek Pelabuhan Patimban ini, tapi itu bohong, sampai sekarang kami tidak diajak bekerja,” terangnya.

Mereka berharap, “Pemerintah daerah maupun pusat senantiasa pro rakyat kecil, memperhatikan nasib kami yang sedang terpuruk ini,” ungkapnya berharap penuh kepada para pejabat pemerintah terkait.

Merekapun mengaku telah menguasakan penuh untuk pendampingan bantuan hukum terkait permasalahan yang menimpanya itu, kepada LSM Forum Masyarakat Peduli (FMP) yang beralamat, di Jalan Palabuan, Blok Cisugih, Kelurahan Sukamelang, Kec./Kab. Subang.

Menyikapi permasalahan tersebut, merekapun berencana, jika jeritannya ini tidak mendapatkan perhatian dan realisasi serius dari para pejabat terkait, dalam hal ini dari pemerintah daerah maupun pusat, dalam waktu dekat ini, ratusan nelayan Genteng akan menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD dan Bupati Subang. (Hendra/Atang S)

Berita Lainnya