oleh

Peringatan Isra Mi’raj di Mesjid Agung Cimahi

Peringatan Isra Mi'raj di Mesjid Agung Cimahi
CIMAHI, (PERAKNEW).- Ratusan warga Kota Cimahi menghadiri peringatan Isra Mi’raj 1438 H yang berlangsung di Masjid Agung Kota Cimahi, belum lama ini. Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah Kepala Satuan Kerja  Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Cimahi, serta PNS di Lingkungan Pemkot Cimahi.

Tampil sebagai penceramah yakni Ustadz Taufiqurohman. Kegiatan tersebut berlangsung khusuk. Jema’ah terlihat antusias mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh ustad yang lebih dikenal dengan sebutan ustadz pantun.

Dalam tausiahnya, Ustadz Taufiqurohman menekankan pentingnya menjadi orang yang suka mendirikan sholat, bukan  menjadi tukang sholat.
“Kita jangan jadi tukang sholat, tapi jadi orang yang mendirikan sholat. Karena sholat bukan hanya sekedar gerakan saja, tapi juga harus mengerti makna dari bacaan sholat itu,” katanya.

Dia juga menyinggung soal pentingnya memaknai surat Al-Hujurat ayat 10, yang artinya “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”.

“Jadi kita harus selalu tolong menolong, dan saling menghargai antar saudara. Jauhilah sifat iri dan dengki, agar kita bisa menjaga tali persaudaraan,” katanya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Benny Bachtiar dalam sambutannya mengatakan, peringatan Isra Mi’raj diselenggarakan sebagai peringatan bagi kita, agar selalu mempelajari makna dan hikmah yang terkandung dalam peristiwa tersebut.

“Salah satu hikmah Isra Mi’raj yang paling penting adalah tentang kewajiban sholat lima waktu, yang Allah perintahkan langsung kepada Nabi Muhammad SAW pada saat Isra Mi’raj,” bebernya.

Menurutnya, Isra Mi’raj tidak hanya merupakan bagian dari transformasi spiritual, tetapi  juga tranformasi sosial. Transformasi spiritual mengajarkan kita semua untuk senantiasa taat, tunduk dan patuh kepada apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah SWT.

“Adapun transformasi sosial mengajak kepada kita semua untuk senantiasa melakukan perubahan, dari kesalahan menuju keshalehan, dari keterbelakangan menuju kemajuan,” terangnya.

Lebih jauh dikatakan Benny, peristiwa Isra Mi’raj mengandung hikmah yang selalu relevan dalam kehidupan kita dewasa ini, baik sebagai umat, maupun sebagai masyarakat dunia yang mendambakan kemajuan, perdamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan.

“Mari kita maknai nilai-nilai Isra Mi’raj sebagai bagian dari revolusi mental, terutama dalam memantapkan karakter bangsa kita sebagai bangsa yang memiliki potensi, talenta individual yang kuat daya intelektual dan pikirannya, serta memiliki jiwa mandiri dan spirit untuk berdikari dan mandiri,” paparnya. Harold