SUBANG, (PERAKNEW).- “Subang tanpa guru, anak-anak di Kabupaten Subang tidak akan pandai, tidak akan mampu memajukan Subang, maka saya berterimakasih dan merasa sangat bangga kepada guru, untuk itu saya ingin sekali membahagiakan para guru di Kabupaten Subang.”
Itulah yang disampaikan Plt. Bupati Subang saat memberi sambutan dalam acara Pengajian Akbar PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesai) Kab. Subang bersama Bupati Purwakarta Kang Dedy Mulyadi dan KH. Jujun Junaedi, di Gor Gotong. Selasa, (7/3).
Acara pengajian ini terselenggara dalam rangka mememeriahkan hari jadi Subang yang ke- 69, dengan memberikan pengetahuan cara mendidik anak sesuai adat, lingkungan dan kemampuan anak-anak serta tidak melupakan jati diri pengajaran, bukan membangga-banggakan pengajaran bukan asli dari Indonesia.
Kang Dedy Mulyadi yang terlebih dulu menyampaikan tausyiahnya sebelum KH. Jujun mengatakan, cara pengajaran kita harus kembali dimulai dari jati diri kita sebagai orang indonesia dan orang sunda, karena itu merupakan jati diri kita sebagai orang sunda bukan malah membuang dan menjadikan pengajaran orang luar jadi yang pokok.
“Pemerintah menyamaratakan dan bahkan mengurangi hak kita dengan semua berbasis komputer, padahal guru yang sudah mengajar 20 tahun bahkan 50 tahun mengabdi jadi guru honorer kalah dengan orang baru karena tak mengerti komputer, dan akibatnya yang baru yang diangkat jadi PNS,” ujarnya.
Dedy menambahkan pendidikan harus berbasis budi pekerti, budi berarti hati dan pekerti adalah pikiran jadi pendidikan berbasis pikiran atau pendidikan berbasis guru yang berkasih sayang, “pendidikan berbasis kasih sayang seperti contoh guru tak menganggap muridnya bodoh, apabila tidak mampu dalam satu pelajaran, pasti dia pintar dalam satu bidangnya, ada anak tak mampu berhitung tapi dia sangat cepat berlari maka bisa saja dia menjadi atlit, karena apabila harus dipinterkan matematika semua, siapa yang akan jadi atlit, jadi tukang bangunan dll,” imbuhnya.
Dalam acara tersebut juga diberikan pengudian berupa 3 paket umrah untuk guru yang beruntung, dan satu paket umrah yang khusus diberikan oleh Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi dan sangat kebetulan guru yang dipanggil dan mendapatkan hadiah khusu dari Dedy adalah guru semasa dia SD di Subang. Red/Hum