oleh

Pengajian Minggu Kliwon Majelis Dzikir Al-Muniriyyah Sambut HUT Kemerdekaan RI

-SUBANG-1,999 views

Tema; Ulama Perumus Pancasila & Ikut Memerdekakan Indonesia

SUBANG, (PERAKNEW).- Acara rutin bulanan, tepatnya setiap Minggu kliwon digelar bersamaan dengan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke 72 berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat di Pondok Pesantren Al-Muniriyyah Kp. Rancabogo, Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden dibawah asuhan KH. Munirudin yang akrab disapa “Abah Munir”, serta sangat memotivasi semangat para jama’ah untuk menjiwai makna hari kemerdekaan, Minggu (13/8) belum lama ini.

Seperti biasa, acara kliwonan yang dilaksanakan sejak Pukul 07:00 WIB hingga Pukul 12:00 WIB itu dihadiri jama’ah mencapai kurang lebih 1000 orang yang nampak memadati Halaqoh Majelis Dzikir Pondok Pesantren Al-Muniriyyah. Adapun acara ini di hadiri dari berbagai element masyarakat, baik dari aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, TNI, Polri, seniman, para kyai, ajengan, ustadz dan para santri dari berbagai pesantren se- Kab. Subang. Tidak pernah ketinggalan pula masyarakat disekitar Ponpes yang selalu turut memadati kegiatan pengajian rutin Minggu Kliwon.

Acara pokok yang sudah disusun oleh panitia berlangsung penuh makna, dengan pembukaan menyanyikan Lagu Wajib “Indonesia Raya” dipimpin oleh Erni Suhartini, S.Pd. dan diteruskan menyanyikan Mars Hubbul Wathon, lagu ini merupakan lagu perjuangan para santri sejak dulu waktu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Acara pokok juga diisi sambutan – sambutan oleh Majelis Hubul Wathon, diantaranya ada dari perwakilan Korda Majelis Hubul Wathon Kab. Subang (Ust. Ade Imanudin), Korwil Hubul Wathon Prov. Jabar (Gus Yosep Yusdiana) dan Pembacaan Rotib Al-Athos juga Maulid Diba (K.H. Munirudin (Pimpinan Ponpes Al-Muniriyah).

Untuk Tausiah kali ini diisi oleh Ust. Ridwan Farid orang yang cukup ternama dengan ciri khas dan keberanianya melantangkan segala kebaikan maupun keburukan pemerintahan Kabupaten Subang. Beliau berpesan kepada para Jama’ah Al-Muniriyyah supaya jangan bosan berjuang memperjuangkan sariah-sariah islam, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kondisi tertentu dan beliau juga mengatakan tidak boleh malas untuk pergi mengunjungi pengajian, karena pengajian itu gratis tapi banyak ilmu yang didapat, beda halnya dengan mengunjungi tepat rekreasi yang sudah bayarnya mahal dapat cape terkadang membosankan.

Kemudian Tausiah berikutnya diisi oleh Ustadz Toto Ubaidillah Haj, beliau juga sebagai Ketua LDNU Kab. Subang dan Ketua MWC NU Kec. Dawuan, setiap kata-kata dan kalimat-kalimat yang dilontarkan cukup tegas menerangkan, bahwa Perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah hasil jerih payah dan pengorbanan para santri dan para kyai pada masa itu, berapa ribu santri, berapa ratus kyai yang jadi korban saat berperang melawan penjajah.

Banyak hal yang kurang diketahuai oleh masyarakat indonesia, karena tidak terpublikasinya sejarah para pahlawan muslim yang gugur di medan perang saat itu, sehingga diklaimlah kemerdekaan bukan diperjuangkan oleh umat islam indonesia, bahkan ada tiga kyai disingkirkan oleh para petinggi negara saat itu, karena secara keilmuan tiga kyai ini sangat unggul dibanding para petinggi negara yang lainya, karena ada kekhawatiran bahwa negara Indonesia akan dijadikan negara Islam, padahal para pejuang umat Islam sudah merumuskan dengan matang dengan menjalankan sariah islam maka negara akan merdeka dan makmur dan bukan berarti akan dijadikan negara Islam, Ustadz Toto juga memaparkan hasil kemerdekaan berasaskan Pancasila jadi salah besar kalau Ormas Islam melawan Pancasila, justru yang merumuskan Pancasila itu adalah para kyai dan para petinggi negara yang lainya pada saat itu, mungkin orang yang menuduh seperti itu tidak tahu sejarah tutur Ustadz Toto dengan lantang dan tegas.

Acara kliwon bulanan inipun ditutup dengan pembacaan do’a oleh Ustadz Odang yang merupakan seorang figur Ajengan/Ustadz yang gagah, tapi terkadang lucu dengan kalimat-kalimatnya saat berdakwah, Ustad Odang juga salah satu Ajengan yang Kondang di Jawa Barat.

(Pepen)

Berita Lainnya