LAMPUNG TIMUR, (PERAKNEW).- Usai selenggarakan Lampung Krakatau Festival, pada tanggal 5 hingga 11 November 2017. Pemerintah Provinsi Lampung akan gelar acara Festival Way Kambas 2017 yang tidak kalah serunya mempromosikan pariwisata di Provinsi Lampung, sehingga diharapkan kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara bisa meningkat signifikan setiap tahun.
Festival Way Kambas akan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti atraksi-atraksi yang memukau dari gajah-gajah. Selain itu, acara tersebut juga didukung dengan kegiatan penampilan seni budaya daerah, olahraga dan petualangan.
Gajah-gajah yang akan tampil berasal dari Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way Kambas (TNWK) terletak di ujung selatan Sumatera, sekitar 110 Km dari Bandar Lampung dan merupakan salah satu konservasi tertua di Indonesia.
Taman ini menempati 1.300 Km persegi dari hutan dataran rendah pantai sekitar Sungai Way Kambas di pantai timur Provinsi Lampung. TNWK sangat erat kaitannya dengan gajah, karena selain menjadi tempat perlindungan bagi raksasa lembut tersebut, taman nasional ini juga dikenal sebagai tempat latihan mereka.
Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas secara resmi didirikan pada tahun 1985, yang terletak 9 Km dari pintu masuk Taman Nasional Plang Ijo, merupakan tempat yang bertujuan untuk melindungi keberadaan gajah dan pada saat bersamaan saling menguntungkan bagi gajah dan manusia.
Pusat pelatihan juga mengingatkan pada saat raja atau sultan memerintah Sumatra, ketika gajah dilatih dan ditempatkan dalam peperangan dan juga untuk tujuan upacara.
Di tempat itu pengunjung bisa mengamati gajah melakukan berbagai tugas, seperti mengangkut kayu atau membajak lading, mereka juga bisa melakukan aktivitas yang unik seperti bermain sepak bola atau pertunjukan menghibur lainnya.
Di Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas diyakini terdapat sekitar 200 gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranensis) hidup dalam taman nasional. Gajah Sumatera adalah salah satu dari tiga subspesies yang diakui Asian Elephant dan asli Pulau Sumatera.
Secara umum, gajah Asia lebih kecil dibandingkan dengan Afrika dan memiliki titik badan tertinggi di kepala diantara gajah Asia, gajah Sumatera adalah yang terkecil, dengan tinggi bahu berkisar antara 2 meter dan 3,2 meter (6,6 kaki. 10,5 ft).
Gajah liar Sumatera yang sebelumnya ditemukan di delapan Provinsi Sumatera. Namun, vegetasi yang padat dan hutan hujan tropis yang kusut membuat sulit untuk memperkirakan jumlah pasti mereka.
(Wanda)