oleh

Pemkot  Cimahi Adakan Verifikasi dan Validasi Tukang Bangunan

Pemkot Cimahi Adakan Verifikasi dan Validasi Tukang Bangunan

CIMAHI, (PERAKNEW),- Dalam rangka menyikapi pentingnya penyiapan tenaga kerja kompeten dan siap pakai sebagai salah satu aspek penting yang menopang program pembangunan bidang ketenagakerjaan di suatu daerah termasuk juga di Kota Cimahi.

Pemerintah Kota Cimahi, bekerjasama dengan Semen Gresik  menyelenggarakan verifikasi dan validasi terhadap 150 orang tukang bangunan di selasar Gedung B, Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusumah, belum lama ini.  Dalam kegiatan itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Seketariat Daerah Kota Cimahi, Mariana Fitria mengungkapkan, verifikasi dan validasi awal sertifikasi tukang bangunan ini dalam rangka menyikapi pentingnya penyiapan tenaga kerja kompeten dan siap pakai.

“Sebagaimana daerah-daerah lainnya, salah satu tantangan yang harus dihadapi Pemerintah Kota Cimahi adalah masalah lapangan kerja dan pengangguran, yang disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah penduduk di Kota Cimahi,” ungkap Maria saat membuka kegiatan.

Jumlah penduduk Kota Cimahi saat ini mencapai angka 583.079 jiwa, dengan jumlah penganggur sebesar 5,23% dari jumlah penduduk atau sekitar 31.049 jiwa.

“Salah satu tantangan utama yang harus dihadapi oleh Pemerintah Kota Cimahi adalah kurang berimbangnya jumlah angkatan kerja yang dihasilkan oleh berbagai lembaga pendidikan setiap tahunnya, dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia di kota ini,” beber Maria.

Di samping itu, terdapat beberapa permasalahan lainnya yang menyangkut minimnya kompetensi para calon pencari kerja, sehingga tidak dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan selaku penyedia lapangan kerja.

Maria mencontohkan banyaknya penganggur di Kota Cimahi, salah satunya disebabkan oleh adanya laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, yaitu 2,36 %, skill pencari kerja yang belum sesuai kebutuhan pasar kerja, terbatasnya lapangan kerja, serta adanya beberapa perusahaan yang lock out dan kurangnya informasi pasar kerja.

(Harold)

Berita Lainnya