PERAKNEW.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Padaasih, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut realisaskan anggaran Bankeudes tahun 2023 untuk perbaikan Jalan Desa lintas kampung Cibakom-Cikaso, RW 02 sepanjang 370 M x Lebar 3 Meter serta pembangunan TPT 250 kubik.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Padaasih Erik Ahmad Ibrahim, di ruang kerjaannya, Jumat, (12/1/2024), bahwa benar adanya Desa Padaasih mendapatkan Bankeudes tahun 2023 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp.400.000.000,00 (Empat ratus Juta rupiah) yang didalamnya ada PPN dan PPH,” terangnya.
Lanjut Kepala Desa Bankeudes, sudah direalisasikan untuk pembangunan TPT sebanyak 250 kubik dan Hotmix jalan Desa yang berada di RW 02 kampung Cikaso dan kampung Cibakom sepanjang 370 Meter dan lebar 3 meter, alhamdulillah pengerjaannya sudah selesai sambil menunjukan Dokumentasi hasil pembangunannya,” ujarnya.
Lanjutnya, “Saya atas nama Pemerintah Desa Padaasih mengucapkan terima kasih banyak kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah merealisasikan Batuan Keuangan Desa (Bankeudes) tahun 2023, bantuan ini sangat bermanfaat dan membantu pemerintah Desa Padaasih khususnya, umumnya pemerintah Desa di Provinsi Jawa Barat, karena mampu mempercepat, pembangunan insfrastuktur, Desa yang belum terkaper oleh Anggaran yang bersumber dari Dana Desa,” tuturnya.
Harapannya, “Semoga Bankeudes di tahun berikutnya, itu terus direalisasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, karena masih ada beberapa titik akses jalan Desa yang hingga saat ini belum terkaper, oleh DD, seperti akses jalan Desa yang menghubungkan Desa Padaasih-padamukti sepanjang 1000 Meter Lebar 3 Meter, dan akses jalan penghubung Desa Padaasih-menuju Desa Pasir Kismis, sepanjang 500 Meter x 3 Meter, Insya Allah di tahun 2024 akan terealisasikan,” ucapnya.
Baca Juga : Panwaslu Binong Gelar Tes Wawancara Para Calon PTPS
Dalam kesempatan ini, “Saya mengajak seluruh elemen warga masyarakat, agar bersama-sama, menjaga, merawat dan memelihara infrastruktur jalan dan infrastruktur lainnya yang sudah dibangun, agar azas manfaat juga keberadaannya, terpelihara, sehingga, tingkat manfaatnya bisa bertahan (awet), karena untuk mendapatkan bantuan tersebut tidaklah mudah, perlu perjuangan hingga persaingan dengan desa-desa yang lainnyà,” cetusnya. (Herna Susilawati)