JAKARTA, (PERAKNEW).- Sebelum dan sesudah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta menjadi polarisasi di masyarakat, imbasnya pada situasi politik dan keamanan nasional saat ini. Maka, dialog nasional perlu dilakukan, bahakan telah berhembusnya isu-isu yang berpotensi memecah belah bangsa, hal itu dikhawatirkan menular pada Pilkada di daerah lainnya di Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Barat dan atau dampak Gubernur DIK Jakarta non aktiv, Basuki Tjahaja Purnama Ahok setelah diputus bersalah dalam kasus penodaan agama oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Seperti diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin usai menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Cilodong bersama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Jumat (12/5/2017), bahwa dialog nasional harus segera digelar sebelum Pilgub Jabar.
Ada tiga hal yang perlu dibahas dalam dialog nasional tersebut diantaranya, “solusi kebangsaan, rekonsiliasi agar perpecahan bisa disatukan kembali dan antisipasi tidak terjadi hal buruk dimaksud dikemudian har. Rujuk nasional, kembali rukun tertib dan damai tidak ada lagi saling hujat,” katanya.
Sementara, menurut Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, bahwa dialog nasional perlu melibatkan tokoh-tokoh bangsa dari semua golongan, undang semua organisasi-organisasi, agar kembali damai dan lebih bagus dilakukan sebelum Pilgub Jabar.
Sebelumnya, KH. Ma’ruf mengaku sudah menyampaikan pentingnya dialog nasional kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Presiden Jokowi mematahkannya saat menjamu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar minum teh bersama di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016). Menurut dia, rujuk nasional bukan istilah tepat, karena kondisi bangsa saat ini baik-baik saja, “kondisi bangsa sangat baik, yang berantem siapa, wong kita enggak berantem kok,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan pihaknya justru ingin mengingatkan kembali keberadaan Indonesia yang dianugerahi dengan perbedaan dan keberagaman, “sekali lagi mengingatkan kepada kita semua tentang pentingnya keberagaman, pentingnya Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.” Imbuhnya. Red