oleh

Panitia Lomba Kampung Sehat Tk Kabupaten Lakukan Penilaian Desa Karangresik

TASIKMALAYA, (PERAKNEW).- Tim penilai lomba kampung sehat tingkat Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat melakukan penilaian di Kampung Sehat/ Kampung Sukaroya, Desa Karangresik, Kecamatan Jamanis, Kamis (22/10/2020) siang.

Kedatangan tim penilai, disambut meriah dengan kreasi seni anak-anak dari warga setempat yang bertempat di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Al-Mukhlishin, Kampung Sukaroya RT02/RW05.

Turut hadir, Muspika Kecamatan Jamanis, Kepala Desa Karangresik, Ade Rojak beserta perangkat pemdesnya, para Kepala desa se-wilayah Kecamatan Jamanis, Tokoh agama, Tokoh masyarakat, serta segenap jajaran PKK Kecamatan dan Desa.

Camat Jamanis, Winardi Hidayat, S.I.P., M.Si., mengucapkan selamet datang kepada tim penilai lomba kampung sehat tingkat Kabupaten Tasikmalaya. Mudah-mudahan dengan adanya tim, menjadi spirit untuk desa yang ada di wilayah Kecamatan Jamanis umumnya dan khususnya Desa Karangresik, “Setelah adanya gambaran wilayah (Kampung Sehat Sukaroya), silahkan kepada ketua tim untuk wawancara seluas-luasnya dengan memberikan penilaian yang objektif,” ujarnya.

Ditemui di sela-sela kegiatan penilaian, Selaku ketua tim penilai lomba kampung sehat tingkat Kabupaten Tasikmalaya, Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Kabag Pemdes), Ir. Zainal Purkon mengatakan, “Pak bupati memprogramkan, bahwa seluruh warga masyarakat itu harus sehat dengan adanya lomba kampung sehat ini, bukan semata-mata untuk dijuarakan, tapi untuk dikelola supaya masyarakat atau wilayah-wilayah lain mengikuti konsep kampung sehat seperti yang di tunjuk oleh Kecamatan dan diajukan ke Kabupaten. Kategori yang di lombakan, dari mulai aspek pendidikan, Sosial, Ekonomi, Agama, Lingkungan Hidup, Pemuda dan Parawisata, itu semuanya harus sehat. Sehat dalam arti sehat lahir batin yakni,” tuturnya.

Lanjut Zaenal, “Sehat pendidikan dimana tidak ada lagi usia anak sekolah yang putus sekolah, Sehat ekonomi bagaimana masyarakat di situasi covid seperti ini tetap mempunyai kegiatan perekonomian dalam rangka menopang untuk meningkatkan pendapatannya, Sehat sosial jelas masyarakat kalau perekonomiannya naik (Meningkat) maka derajat sosialnya akan naik tidak mengurangi derajat kemiskinan apalagi mengharapkan bantuan dan sebagainya, Keagamaan jelas kerukunan itu bagian dari solusi hidup sehat karena dengan kerukunan meningkatkan kegotongroyongan dalam rangka menggelorakan kesehatan, Pemuda bagian dari ujung tulang punggung negara di masa depan maka pemuda itu harus sehat dan Pariwisata potensi Parawisata itu diciptakan baik alami dengan adanya Curug atau sebagainya, ataupun buatan bisa saja adanya Embung disini sehingga ada wisata-wisata seperti Argo Wisata dengan memanfaatkan kampung wisata, memanfaatkan lahan-lahan perkarangan dengan berbagai macam tanaman itu menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat yang lain,” paparnya.

Menurut Zainal, “Jadi intinya, pak bupati memprogramkan ini agar seluruh daerah mempunyai masyarakat sehat dan kami diberikan standar, ada kisi-kisi tidak sembarang menilai. Standarnya, misalkan kami bertanya disini ada Satgas Covid?/ Pada saat menjawab ada, kami akan bertanya lagi, mana surat keterangannya ketika satgas itu ada dari hal secara fisik atau insontasinya tidak terkontrol jadi itu nilainya sekian dan kami hanya menyampaikan hasil penilaian ke Kabupaten setelah itu Kabupaten entah kapan di umumkannya kami kurang tahu,” imbuhnya.

Harapan Zainal, “Seluruhnya mempunyai standar yang sama dan kampung sehat yang ditunjuk pak camat untuk maju ke tingkat kabupaten itu, dijadikan contoh di wilayahnya untuk di ikuti masyarakat, sehingga seluruh kampung berstandar sehat seperti di usulkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Winardi Hidayat, S.I.P.,M.Si., mengatakan, bahwa Kampung Sukaroya ini memang kampung yang secara alami dengan kreativitas masyarakat yang terbentuk, harus digaris bawahi, artinya bukan kampung sehat yang di buat-buat, tetapi kampung sehat yang memang sudah disiapkan atas prakarsa dan kesadaran masyarakat untuk membangun kampungnya, “Sehingga wajar apabila Kampung Sukaroya memang punya potensi untuk menjadi juara, terutama juara di kecamatan, karena waktu itu Kecamatan menilai tiap desa kampung-kampung yang memang menjadi prioritas untuk dijadikan kampung sehat. Ada tiap desa kampung sehatnya tetapi nilai yang paling besar karena kesadaran masyarakatnya secara alami tumbuh tidak karena sesuatu hal, misalkan karena ada penilaian sehingga dibuat-buat itu yang harus menjadi dasar pemikiran bahwa memang layaknya kampung Sukaroya menjadi juara kecamatan dengan mengikuti penilaian tingkat kabupaten,” tandasnya.

Lanjut Winardi, Kampung Sukaroya menang di kecamatan menjadi unggulan tentunya dengan masuk atau mengikuti lomba tingkat kabupaten ini, justru akan memotivasi lebih menyempurnakan apa yang kurang sehingga masyarakat disamping menyimpulkan memberi atau ada satu penghargaan dari pemerintah atas dasar kreativitas dan kesadaran, “Mudah-mudahan dengan dasar itu, memotivasi warga untuk lebih baik, terutama menjadi memotivasi kampung lain supaya mengikuti kampung Sukaroya yang memang bisa atas dasar musyawarah kesepakatan, kesadaran bisa tumbuh dan membangun kampungnya sendiri tanpa harus repot-repot, katakan harus menunggu bantuan sebagainya, pada akhirnya pak bupati mengatakan, bahwa Kampung Sukaroya adalah Kampung Sehat Mandiri,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Desa Karangresik, Ade Rojak mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPK APDESI dan semua rekan-rekan kepala desa sewilayah Kecamatan Jamanis yang telah memberikan dukungan atas terlaksananya kegiatan ini. (Fauzi)