oleh

Oknum Operator PAUD Diduga Masukkan Data Fiktif, Kades Tambak Harus Bertanggung Jawab

PERAKNEW.com – Oknum Operator PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Taruna Bahari Desa Tambak, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu Diduga Masukkan Data Fiktif 13 (Tiga Belas) nama anak yang tidak Sekolah di PAUD Taruna Bahari Untuk mendapatkan Uang BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) dari Pemerintah Anggaran Tahun 2021 dan Oknum Kepala Desa Tambak Diduga potong Dana Insentif PAUD Taruna Bahari.

Hal itu dikatakan Sunenti, S.pd.,A.U.D., selaku Ketua Pengelola PAUD Taruna Bahari dan Kober Taruna Bahari Desa Tambak Pada Senin (27/1/23). Menurutnya, Dini oknum Operator yang Memasukkan data 13 (tiga belas) anak Fiktif untuk mendapatkan Uang BOP, ke-13 anak tersebut adalah titipan dari Dini selaku Operator dan entah Data 13 anak tersebut dari sekolah PAUD mana saya tidak tahu katanya dia titip sama saya untuk mendapatkan uang BOP dari pemerintah.

Bukan saja Dini memasukkan data Fiktif tetapi juga Kepala Desa Tambak telah memotong setengah Dana Insentif PAUD Taruna Bahari anggaran tahun 2022 serta pak Kades tidak mau menandatangani Surat SK saya.

“Kalau Pak Kades Tambak mau memotong setengah Dana Insentif PAUD Taruna Bahari karena ada PAUD yang baru ya silahkan, tapi nanti anggaran tahun 2023 bukan anggaran tahun 2022 karena PAUD Rindu Kasih masih baru berdiri dan kenapa pak Kades Tambak tidak mau nenandatangani SK saya, ada apa ini?” terangnya.

Ia juga menerangkan Bahwa, bukan saja pemotongan Dana Insentif PAUD Taruna Bahari yang dipotong setengahnya untuk PAUD Rindu Kasih, tetapi juga ada 14 (empat belas) Anak Peserta Didik saya di ambil, direbut oleh oknum pihak sekolah PAUD Rindu Kasih tanpa ada surat pindah atau mengetahui saya selaku ketua penglola PAUD Taruna Bahari.

Baca Juga : Sistem E-Katalog Berpeluang Rampok Uang Rakyat, Ratusan Massa PUSKAPTIS Geruduk Kantor DPUCKPP

“Kalau memang anak-anak mau pindah sekolah ya harus baik-baik dan membuat surat pindah terlebih dahulu serta harus mengetahui saya selaku ketua pengelola biar secara adminitrasi data anak tersebut tercatat, masuk dan keluar sekolah kami, bukan asal tarik, rebut, pindah saja, karena ini Pendidikan bukan permainan,” jelasnya.

Lebih jauh dia menerangkan bahwa, 14 anak yang daftar masuk ke PAUD Taruna Bahari tersebut dimasukkan oleh Ibu Wasidah, dia dulu selaku Kepala sekolah PAUD Taruna Bahari setiap Ibu Wasidah mendapatkan anak atau siswa didik, dia minta fee (biaya) sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per siswa, dan sekarang Ibu Wasidah pindah menjadi kepala sekolah PAUD Rindu Kasih, dan anak yang 14 tersebut ditarik direbut saja tidak secara baik-baik dan tidak ada surat pindah terlebih dahulu serta mengetahui saya selaku ketua pengelolanya.

Sunenti juga mengatakan, bahwa dirinya pernah dipanggil untuk musyawarah di Kantor Desa Tambak dan dihadiri oleh orang tua siswa, kepala sekolah PAUD Rindu Kasih, Ibu dan Bapak Kepala Desa Tambak tetapi di dalam musyawarah tersebut gagal karena dari pihak mereka tidak bisa menunjukkan surat pindah sekolah, yang terjadi hanya ada pertengkaran dan keributan.

Oknum Operator PAUD Diduga Masukkan Data Fiktif, Kades Tambak Harus Bertanggung Jawab1

“Karena ibu Wasidah selaku kepala sekolah tidak bisa menunjukkan surat pindah jadi saya keluar dari musyawarah tersebut, dari pada ribut dan bertengkar mending saya keluar untuk menghindari segala hal terjadi yang tidak di inginkan,” ungkapnya.

Lanjut dia, musayawarah bukan saja di kantor Desa tetapi juga musyawarah tersebut dilakukan di kantor Dinas Pendidikan Indramayu yang dihadiri oleh Ibu Sekdis Dinas Pendidikan tetapi di dalam musyawarah tersebut juga gagal karena musyawarah tersebut ngawur tidak mengarah dan tidak sesuai dengan permasalahannya.

Baca Juga : Mantap! Kades dan Bendahara Desa Patimban Ditetapkan Tersangka

“Ketika saya tanyakan pencairan dana uang BOP tahun 2022 ibu dicairkan apa tidak ibu? wasidah hanya diam tidak menjawab, jadi saya pilih keluar dari musyawarah tersebut,” ujar Sunenti.

Dia juga mengatakan, dulu Dini itu Operator saya, dan Wasidah itu saya didik dari nol supaya pintar dan bijak dari menjadi guru PAUD sampai menjadi Kepala PAUD.

Saya mengajar di PAUD Desa Tambak sudah kurang lebih 17 (tujuh belas) tahun sejak di Desa Tambak sebelum ada PAUD dan saya dirikan PAUD supaya anak-anak pandai dan pintar.

“Ibu Wasidah bukannya ngulang terima kasih ke saya tapi dia tega hancurin nama baik saya dan PAUD Taruna Bahari demi PAUD Rindu Kasih yang baru. Maklumlah PAUD sekarangkan yang baru ini punyanya Pak Kades Tambak, nama PAUD-nya juga katanya nama anaknya pak Kades, pantaslah nama baik saya dihancurkan juga dan sampai PAUD saya mau diusir dari Desa Tambak,” keluhnya.

Sementara menurut Heru Purwanto Kepala Desa Tambak saat dikonfirmasi di Kantornya mengatakan, saya memotong setengah Dana Insentif karena itu kebijakan saya sebagai Kepala Desa, karena di Desa Tambak ada 2 (Dua) sekolahan PAUD. Jadi Dana Insentif yang setengah untuk PAUD Taruna Bahari dan yang setengah untuk PAUD Rindu Kasih.

“Kalau menurut di dalam APBDes itu Dana tersebut di peruntukkan untuk PAUD saja, bukan PAUD Taruna Bahari jadi saya bagi dua Dananya dan untuk penandatanganan SK saya pikir-pikir dulu karena alasannya yah ada pengaduan dari masyarakat Desa Tambak,” katanya.

Baca Juga :KAMPAK Datang Lagi, Kejati Jabar Pastikan Penetapan Tersangka Mafia Tanah Patimban Secepatnya!

Sementara menurut Dini Lasiyah Susanto oknum Operator PAUD Taruna Bahari saat dikonfirmasi Peraknew.com di ruangan Kerjannya, Rabu (22/02/23) mengatakan, “saya hanya operator yang cuma memasukkan data anak siswa untuk mendapatkan Dana BOP (Bantuan Operasional Pendidikan), dan kalau saya disuruh memasukkan nama-nama siswa ya saya masukkan, karena saya hanya operator apa yang diperintahkan ya masukan,” ucap Dini.

“Kalau terkait oret-oretan tulisan di buku data tersebut untuk pembagian serta bayar SPJ, Pajak Honor dan bayar operator, iya benar itu coretan tulisan saya,” katanya membenarkan.

Dini juga meminta, dirinya minta bicara 4 (empat) mata dengan Sunenti. “Kalau masalah tersebut saya ingin ngobrol langsung empat mata dengan ibu Sunenti tapi jangan ditemani orang Media,” cetusnya.

Menurut Karto selaku LSM Forum Masyarakat Peduli (FMP) Jabar, cabang Indramayu saat dimintai komentarnya menegaskan, terkait permasalahan tersebut ada dugaan oknum Kades Tambak menyalahgunakan dana anggaran karena memotong Dana Insentif PAUD Taruna Bahari dan ada dugaan oknum operator PAUD Taruna Bahari curi uang negara dengan memasukkan data anak Fiktif, maka dari itu dalam waktu dekat saya akan laporkannya ke Aparat Penegak Hukum.

“Saya minta ke APH untuk segera mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran Desa Tambak, bukan saja mengusut dugaan pemotongan dana Insentif PAUD Taruna Bahari tetapi juga tidak menutup kemungkinan ada dugaan anggaran-anggaran lain yang disalahgunakan. Serta saya minta ke APH untuk mengusut tuntas oknum Operator PAUD Taruna Bahari untuk diusut dan tidak menutup kemungkinan juga ada dugaan oknum operator tersebut memberikan dan memasukkan data anak fiktif ke PAUD lainnya untuk mendapatkan uang dari Negara,” tegas Karto.

Baca Juga : Penasehat Hukum Kecewa, Putusan Hakim Abaikan Fakta Persidangan “Semoga Tak ada Lagi Hendra-Galang Yang Dikriminalisasi”

Sementara Wasidah selaku Kepala PAUD Rindu Kasih saat Peraknew.com datangi kantornya tidak ada ditempat dan saat dihubungi via telepon tidak ada jawaban, Senin (27/02/23). (Suwardi)

Berita Lainnya