oleh

Mahfud MD Dilengserkan, Jokowi Berjumpa Megawati, Tunjuk Pejabat Menpan RB

PERAKNEW.com – Menkopolhukam Mahfud MD ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisi sementara kursi kosong Menpan RB hingga terdapatnya pejabat definitif.

Belum lama dikenal, terdapatnya jadwal Jokowi berjumpa Megawati Soekarno putri sebagai Pimpinan Umum PDI Perjuangan (PDIP) buat tunjuk pejabat Menpan RB definitif.

Lalu siapakah wujud yang lengserkan Mahfud MD nantinya?

Dikenal, kursi Menpan RB ditinggalkan Tjahjo Kumolo yang meninggal pada 1 Juli 2022 lalu.

Tjahjo sendiri merupakan kader PDIP yang mengisi jabatan tersebut di kabinet Indonesia Maju.

Demikian, pejabat baru Menpan RB wajib pula berasal dari PDIP, walaupun sosoknya diresmikan Presiden Jokowi dengan hak prerogatif yang dipunyai.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Jokowi serta Megawati bakal berjumpa pada awal Agustus ini.

Pembicaraan soal pengganti Tjahjo Kumolo bakal dilakukan, walaupun Jokowi serta Megawati pula mangulas beberapa perihal lain dalam pertemuan itu.

Baca Juga : Mahasiswa Unnes Sukses Borong Medali, Kompetisi ASEAN University Games 2022

Hasto mengantarkan uraian kenapa sampai dikala ini Jokowi belum kunjung menunjuk Menteri PAN-RB definitif, sehingga letaknya masih dijabat oleh Menkopolhukam Mahfud MD selaku Pelaksana tugas (Plt).

“Sebab 40 hari (kematian Tjahjo) nanti pada awal Agustus. Itu sudah selaku bagian dari etika yang dibentuk oleh PDI-P yang menghormati seniornya yang meninggal, serta penggantiannya dilakukan sehabis 40 hari,” ucap Hasto.

Ada pula beberapa nama berhubungan erat mengisi jabatan definitif Menpan RB, di antara lain Basuki Tjahaja Purnama, Hasto Kristiyanto, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, sampai Ganjar Pranowo.

Djarot Saiful Hidayat dinilai lebih berpeluang jadi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB).

“Bagi saya yang sangat sesuai jadi Menpan RB merupakan Pak Djarot Saiful Hidayat,” ungkap Pengamat Politik M. Qodari kala dikonfirmasi, Senin (04/07/22).

Qodari berkata Pimpinan DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu berpengalaman turut serta ikut serta dalam sistem pemerintahan serta aparatur Negara.

Baca Juga : Kaya akan Manfaat Air Kelapa Bagi Kesesehatan

Tidak hanya sempat jadi Bupati serta wali kota 2 periode, bagi Qodari, Djarot pula sempat dinobatkan selaku kepala wilayah terbaik tipe majalah Tempo.

“Serta sempat jadi wakil gubernur DKI dampingi Pak Ahok. Dikala berprofesi itu tema besarnya bersih-bersih birokrasi serta birokrasi mumpuni,” ucap Qodari.

Apalagi Djarot pula sempat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Lalu bagi Qodari, seluruh pengalaman Djarot itu sangat relevan jadi Menpan RB yang tugasnya memperbaiki kinerja birokrasi pemerintahan.

“Sehingga Pak Djarot telah ketahui sela-sela kinerja birokrasi sebab berpengalaman mengetuai birokrasi,” ucap Qodari.

Kandidat lain Menpan RB merupakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Walaupun demikian, Ganjar tidak masuk catatan usulan calon Menpan RB PDIP ke Megawati.

Tidak ayal, Ganjar pula tidak mau menjawab sungguh-sungguh isu dirinya yang dinilai berpotensi terpilih selaku Menpan RB.

Baca Juga : Pengguna Internet Harus Paham Digital Karena Kejahatan Siber Mengintai

Kala dimintai pendapat terkait perihal tersebut, Ganjar cuma memberikan jawaban pendek.

“Saya rapikan tugas di Jateng,” ucap Ganjar lewat WhatsApp, Senin (04/07/22).

Ada pula, Qodari berkata Ganjar memanglah butuh dipertimbangkan selaku calon Menpan RB sebab pengalamannya jadi gubernur 2 periode.

“Meski bagi saya jika jadi menteri hingga popularitas Ganjar cenderung serta dapat menyusut,” ucap Qodari.

Qodari berkata panggung utama mengarah Capres semenjak 2019 merupakan Kepala Daerah dan Kepala Daerah dapat melakukan pergantian kasat mata serta dalam banyak aspek kehidupan banyak perihal yang dapat dikerjakan sehingga jadi objek pemberitaan.

“Sedangkan jadi Menpan RB kinerjanya kecil serta perubahannya susah dilihat nyata,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Ganjar hendak jauh dari konstituen utamanya ialah penduduk Jawa Tengah jika jadi Menpan RB.

“Begitu ia jadi Menpan RB hendak kehabisan basis utama suara di Jateng,” ucap Qodari.

Baca Luga : Seorang Pendeta Serta Anak Cabuli Gadis Dibawah Umur

Basuki Tjahaja Purnama ataupun Ahok Pengamat sosial politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa memperhitungkan Basuki Tjahaja Purnama mempunyai track record lebih luas.

Ahok telah malang melintang di lingkup pemerintahan.

Mulai dari kepala Daerah di Belitung Timur, Wakil Gubernur DKI Jakarta, sampai Gubernur DKI Jakarta, serta dikala ini berprofesi Komisaris PT Pertamina.

Tidak hanya itu, Ahok pula sempat jadi Anggota Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintahan.

“Saya kira ini jadi opsi yang pas pula untuk Jokowi buat menempatan Ahok selaku calon Menpan RB,” ucapnya.

Pengamat sosial politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa, memandang terdapatnya kemampuan Tri Rismaharini digeser dari jabatannya selaku Menteri Sosial (Mensos) jadi Menpan RB.

Terdapatnya kemampuan perpindahan itu mengingat Risma mengawali karirnya dari seorang birokrat yang setelah itu sempat jadi Kepala Daerah sampai kesimpulannya jadi menteri.

“Jadi kapasitasnya cocok,” ucapnya.

Baca Juga : AFC Resmi Ubah Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kesempatan Indonesia Semakin Terbuka

Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing meyakini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ialah wujud pas selaku pengganti Tjahjo Kumolo di kursi Menpan RB.

“Bagi hemat saya, Hasto Kristiyanto orang yang sangat pas di posisi Menpan RB mengambil alih posisi Tjahjo Kumolo yang sudah meninggalkan kita,” kata Emrus Sihombin Pekan (03/07/22).

Emrus Sihombing meyakini perihal tersebut sebab memandang tangan kanan ataupun orang keyakinan anak Presiden Soekarno, ialah Megawati Soekarnoputri di PDIP itu mempunyai latar belakang yang sama dengan Tjahjo Kumolo selaku administratur.

Tidak cuma itu, pengalamannya yang bersama selaku Sekjen Partai pula diyakini hendak sanggup melaksanakan roda organisasi tercantum di pemerintahan.

“Karena, kedua wujud ini bersama Administratur serta penggerak ulung berjalannya roda organisasi,” ucap Emrus. (Red)

 

Berita Lainnya