oleh

Lahan Garapan Dicabut, Petani Gruduk PT SHS

PERAKNEW.com – LSM Forum Masyarakat Peduli (FMP) Jawa Barat (Jabar) bersama Forum Anak Jalanan (FORAJAL) dan Laskar Jihad Anti Korupsi beserta Elemen Petani Penggarap Lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT Sang Hyang Seri (SHS), yakni Paguyuban Petani Milenial Pantura dan Paguyuban Petani Subang menggelar Aksi Unjuk rasa (Unras) di Kantor PT SHS Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, pada Hari Kamis, 21 Juli 2022.

Ratusan masa aksi gabungan tersebut Mendesak agar Direktur Utama (Dirut) PT SHS, Maryono segera Mundur dari jabatannya, karena Maryono diduga telah melakukan Tipu-tipu terkait pengalihan Lahan HGU sekitar 800 Hektar yang sudah dikerjasamakan sejak lama dengan petani penggarap, kini dijadikan swakelola dengan dalih dibiayai murni oleh PT SHS. Namun diduga kuat lahan HGU itu, dikerjasamakan dengan perusahaan lain.

Seperti diungkapkan Hendra Sunjaya selaku Orator Aksi Unras tersebut dalam orasinya memaparkan bahwa aksinya itu adalah sebagai bentuk mendukung perjuangan petani penggarap lahan HGU PT SHS yang sangat menyesalkan atas tindakan pihak managemen PT SHS itu, semenjak dipimpin oleh MARYONO beberapa bulan ini.

Lahan Garapan Dicabut, Petani Gruduk PT SHS1

Selain Mendesak Dirut PT SHS untuk mundur dari jabatannya, Hendra menyatakan dalam orasinya juga mendesak PT SHS segera menghentikan upaya tipu-tipu terkait pengalihan Lahan kerjasama ke swakelola murni dimaksud.

Lanjut Hendra mendesak PT SHS segera realisasikan Ganti Rugi Program tanam Varietas Hibrida, IF 16 dan IF 8 yang berdampak pada kolepnya para petani, Sistem Pembayaran Gabah Kering Panen (GKP) kepada para petani dan permasalahan Biaya Angkutan Armada Panen di PT SHS.

Pihaknya juga mendesak Aparat Penegak Hukum agar mengusut tuntas adanya dugaan Korupsi dibalik Kerugian PT Pertani sebesar Rp500 Milyar, dugaan Korupsi di PT SHS sebesar Rp60 Milyar, Usut Raibnya uang sewa lahan Rarabak PT SHS sebesar Rp500 Juta, Kelebihan Luas Lahan HGU PT SHS dan Soal Lahan diluar HGU PT SHS seluas 7,2 Hektar di Desa Rawamekar.

Baca Juga : Kang Akur Hadiri Rakor GTRA Secara Virtual

Sementara, ditegaskan Penanggung jawab Aksi, Asep Sumarna Toha yang juga sebagai Ketua Umum FMP Jabar dalam orasinya menegaskan, PT SHS ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang notabene milik Negara sudah barang tentu milik rakyat, “Sehingga PT SHS saharusnya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, bukan malah melakukan Tipu-tipu pengalihan kontrak kerjasama mencabut garapan para petani dan lahannya jadi swakelola murni, padahal dikerjasamakan dengan pengusaha lain,” tegas Ketum yang akrab disapa Abah Betmen ini.

Betmen menyebutkan, “Petani telah menggarap puluhan tahun Lahan HGU PT SHS Sukamandi ini, bahkan secara turun temurun, sekarang ada yang masuk investor lain, mendadak lupa dengan jasa-jasa petaninya, seperti pribahasa Kacang Lupa Kulitnya,” paparnya.

Disela aksi tersebut, VP Produksi Sukamandi PT SHS, Agung Susanto memohon kepada masa aksi agar berkenan untuk Audiens dengan Dirut PT SHS, MARYONO pada Minggu depan, tepatnya Hari Rabu, 27 Juli 2022 pukul 10:00 WIB hasil.

Baca Juga : Koperasi BLC Beri Bantuan Pasien Gakin Desa Sukamaju

Menanggapi undangan VP Produksi Sukamandi itu, Betmen menegaskan kembali, jika nanti hasil audiensnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan petani, pihaknya akan melanjutkan Aksi Unjuk rasanya tersebut di Kantor BUMN, DPR RI dan Istana Negara.

Perlu diketahui pula bahwa Dirut PT SHS saat ini, yakni MARYONO adalah Eks atau Mantan Pimpinan PT Pertani yang bangkrut kerena keuangannya merugi sebesar Rp500 Milyar yang diduga ada korupsi dibalik Kerugian tersebut. (Galang)

Berita Lainnya