oleh

Lagi, Markas Polisi Dibom

MEDAN-SUMUT, (PERAKNEW).- Kembali terjadi, rakyat Indonesia digegerkan dengan aksi bom bunuh diri. Kali ini terjadi di Markas Polrestabes Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Rabu (13/11/2019), sekira pukul 08:30 WIB.

Delapan orang terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan telah tertangkap. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD usai mendapat laporan dari Polri, “Sudah dapat laporan dari Polri, bahwa sudah ada yang ditangkap 8 (delapan) orang,” kata Mahfud, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Lanjut Mahfud, pemberantasan terorisme tak hanya bisa dilakukan lewat deradikalisasi, tetapi juga jalur hukum dan diskusi kebudayaan, “Deradikalisasi tidak sesederhana itu. Kalau tindakan melanggar hukum dibawa ke hukum. Kalau tindakan ideologis dibawa ke wacana. Kalau tindakan ujaran kebencian dibawa ke KUHP,” ujarnya.

Sebelumnya, pelaku diketahui berinisial RMN alias D (24), lahir di Medan dan berstatus mahasiswa. Setelah mengetahui identitas pelaku, tim gabungan Densus 88 Anti Teror dan aparat kepolisian di Medan segera melakukan penggeledahan di sejumlah tempat, salah satunya di rumah kontrakan pelaku.

Seperti diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjenpol Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa identitas pelaku terungkap setelah penyelidikan dari sidik jari pelaku, “Pemeriksaan tersebut, penyidik, dalam hal ini Inafis, berhasil mengetahui identitas tersangka di tempat kejadian perkara,” ujar Dedi.

Dedi menjelaskan, “Pelaku diketahui lahir di Medan, berusia 24 tahun dan berstatus mahasiswa/pelajar. Namun demikian, informasi tersebut masih terus didalami Densus 88,” jelasnya.

Penyelidikan terus dilakukan Densus 88. Namun, hingga saat ini masih belum terungkap apakah pelaku terlibat dengan jaringan kelompok radikal tertentu, “Akan dilakukan pengembangan, apakah pelaku bagian dari jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) atau bukan,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto mengatakan, “Saat ini belum bisa kita ketahui siapa kelompoknya. Hanya ada kemungkinan mereka dari jaringan yang lain atau mungkin satu jaringan teroris yang belajar dari media sosial,”kata Agus di sela Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).

Lanjutnya, “Polda Sumut bersama Polres Medan dan Densus 88 Antiteror Polri tengah mendalami penyelidikan perihal kasus bom bunuh diri tersebut,” ujarnya.

Setelah mendapat identitas pelaku, polisi langsung melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Gang Tentram, Lingkungan III, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Sumut, Rabu (13/11/2019).

RMN melakukan aksi bom bunuh diri dengan mengenakan jaket berlogo ojek online. RMN meninggal dunia di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan. Sementara itu, akibat aksi RMN, 6 orang terluka. Empat orang merupakan personel Polri, satu orang pekerja PHL, sedangkan seorang lainnya masyarakat biasa. Sejumlah kendaraan yang diparkir di dekat TKP juga mengalami kerusakan ringan.

Pelaku terlihat dalam rekaman CCTV. Dalam rekaman CCTV tersebut, tampak RMN sedang mengenakan jaket ojek online sedang berjalan mengenakan ransel. Pelaku masuk melalui pintu depan menuju Bagian Operasi. (Red/Net)

Berita Lainnya