GARUT, (PERAKNEW).- Masa pandemi Covid-19 dewasa ini dampaknya sangat terasa, terutama pada perekonomian masyarakat. Terlebih bagi masyarakat yang berada dipelosok pedesaan. Walau demikian, hal ini tidak mengurangi semangat Yedi Cahyadi selaku Kepala Desa Ciudian, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut ini untuk melaksanakan aktifitas kesehariannya dalam menggenjot pembangunan serte melayani masyarakatnya.
Dengan menerapkan protokol kesehatan Cocid 19, Yedi berupaya semaksimal mungkin melaksanakan berbagai program berkaitan dengan kepentingan masyarakat, seperti membangun MCK, jalan desa, sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta septitank, “Semuanya itu, menggunakan anggaran dana desa, serta bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut,” terang Yedi.
Disinggung soal bantuan rehab rumah tidak layak huni (Rutilahu) bagi masyarakat yang kurang mampu, Yedi mengaku, bahwa pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan tersebut, “Saya sudah berupaya mengajukan, namun sampai saat ini untuk bantuan Rutilahu belum juga turun,” tuturnya.
Dijelaskan Yedi, sementara ini jumlah penduduk desanya mencapai kurang lebih 3.500 jiwa yang terbagi 9 RW dan 20 RT dan dalam membangun desanya, tidak hanya mengandalkan bantuan anggaran dana desa (ADD). Namun juga dengan mempertahankan dan melestarikan budaya gotong royong.
Dirinya bersama masyarakat telah mampu membuktikan membangun pola sistim swadaya masyarakat. Seperti halnya pengadaan mobil pelayanan untuk masyarakat dan rehab rumah jompo, hal ini berkat swadaya masyarakat, juga hasil dari jerih payah dirinya pribadi.
Untuk itu, selaku bapak masyarakat Desa Ciudian, Yedi berharap kedepannya, pihak pemerintah daerah dapat mempasilitasi dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat, seperti pemenuhan anggaran Rutilahu yang dirasakan sangat dibutuhkan warga yang kurang mampu agar bisa menikmati hunian rumah yang layak. (Herna/Guyu)