GARUT, (PERAKNEW).- Lembaga Pendidikan bukanlah hanya memberi pelajaran secara teoritis terhadap siswa, dari mulai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pengawasan termasuk evaluasi hasil pembelajaran harus terukur sampai dengan tujuan akhir pendidikan. Dan yang paling sulit dari keseluruhan adalah memperkenalkan siswa dengan dunia Bisnis.
Sehingga, seharusnya teori pendidikan di saat sekarang ini dapat dipraktekkan atau diterapkan melalui pengenalan langsung kepada siswa dalam kesehariannya di lembaga pendidikan tentang bisnis sejak dini di tingkat SD dan SMP, sehingga bakat anak dapat dikembangkan.
“Jika sudah dewasa sudah susah untuk membentuk dan mengembangkan bakat dan karakter siswa itu sendiri, maka sejak dinilah waktu yang tepat untuk membentuk kedua hal itu, tupun tidak terlepas dari kerjasama semua pihak, baik Komite tokoh masrakat serta kesolidan para tenaga pengajar/Guru,” tutur Kepala Sekolah SMPN 2 Banyuresmi H. Edi S kepada Perak beberapa waktu lalu.
Salah satu contoh, hasil musyawarah bersama unsur-unsur terkait diatas, SMPN 2 Banyuresmi sepakat melakukan pembenahan sarana Ibadah, mesjid, lapangan olah raga Volly Ball, termasuk sekarang membuat beberapa Lapak /Kios tempat berdagang para orang tua Siswa Prasejahtera di dalam lingkungan sekolah, agar mereka terbantu dalam meningkatkan perekonomiannya, sekaligus mengenalkan mereka dalam bidang bisnis atau cara berdagang baik sayur- mayur maupun makanan, jajanan ringan dan sebagainya.
Ny. Euis, calon pedagang kios dari orang tua siswa Prasejahtra, ketika diwawancara Perak, Euis merasa bangga mendapat pengakuan lalu bisa ditempatkan untuk berdagang disekolah.
“Karena rasanya sulit bagi saya untuk mendapatkan tempat usaha diluar, apa lagi saya orang susah,” tuturnya. Ruhyat/Asbuloh