oleh

Gara-Gara Rp60 ribu Warsono Putus Sekolah

-BERITA UTAMA-1,573 views

Gara-Gara Rp60 ribu Warsono Putus Sekolah
PANGALENGAN- KAB. BANDUNG, (PERAKNEW).- Sungguh malang nasib Warsono, ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah karena tidak bisa membayar uang sejumlah Rp60 ribu. Ditemui oleh Perak, orang tuanya mengeluhkan permintaan sekolah yang di luar kemampuan mereka.

 

Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2016 lalu saat Warsono, siswa kelas 6 SD yang akan lulus dari sekolahnya, artinya ijazah tersebut adalah keperluan untuk dirinya melanjutkan ke SMP. Tapi karena ijazah ditahan oleh sekolah, Warsono tidakbisa melanjutkan.

 

Pada (29/5/2017) Perak pun coba mengkonfirmasi dugaan pungli yang terjadi di SDN Sirna Sari, Desa Pulosari, Kec Pangalengan, Kab Bandung. Ditemui di kantornya Kepala Sekolah, Buntari Lasmiana membantah bahwa dirinya menahan ijazah Warsono. Didampingi oleh guru-gurunya, Buntari mengaku sudah menunggu orang tua Warsono untuk mengambil ijazah dan rapor namun ternyata tidak datang.

 

“Bapaknya sakit sedang dibawa berobat. Udah dipanggil beberapa kali,” ujar salah seorang guru. Para guru berdalih kalau Warsono sudah disuruh datang untuk 3 sidik jari di ijazah, namun sampai sekarang Warsono tidak datang. Padahal menurut pengakuan Warsono kepada Perak, dirinya merasa beban dan takut untuk datang ke sekolah.

 

Biaya Rp60 ribu ini pun menjadi pertanyaan karena seyogyanya dana BOS sudah menutupi itu, namun ternyata pihak sekolah masih memungut biaya dengan alasan dana BOS tidak cukup. Dan itu adalah hal yang wajar.

 

“Nye-ken (scan), tidak ada alat, ya wajar atuh a’,” ucap Buntari, sang Kepala Sekolah SDN Sirna Sari. Guru yang turut mendampinginya beralasan pungutan biaya tersebut dikarenakan orang tua siswa kurangnya SDM sehingga menyuruh guru tersebut untuk menye-can ijazah tersebut.

 

Buntari menjelaskan Dana BOS sangat kurang sehingga biaya itu dibebankan kepada murid. Total Rp60 ribu di terapkan untuk biaya scan per halaman Rp2 ribu totalnya Rp8 ribu, ongkos Rp15 ribu.

 

Saat ini ijazah dan rapor masih di sekolah dan meminta kepada Perak untuk mendatangi orang tua Warsono ke sekolah. Asep Rahmat/Cj Ogi

Berita Lainnya