oleh

DKM Jamie Miftahujannah Ampera Peringati Maulid Nabi Muhammad

-RAGAM-1,112 views

CIASEM-SUBANG, (PERAKNEW).- Dalam rangka Peringati Maulid Nabi Besar, Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SWT), masyarakat setempat melalui Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)nya, adakan acara siraman rohani di Masjid Jamie Miftahuljannah, Dusun Margaluyu Timur (Ampera Gang 13 A), Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Hari Jum’at (22/12/2017), usai menjalankan ibadah sholat isya atau sekira pukul 20:00 WIB.

Tausiyah siraman rohani tersebut dibawakan oleh Ustad Eka, dengan Tema, “Perbuatan Lebih Fasih Daripada Pembicaraan”.

Menurut Eka, dalam tausiyahnya mengatakan dengan pribahasanya, “Saya duduk dikursi kehormatan ini dan ibu, bapa duduk dibawah, bukan berarti saya lebih pintar, saya bukan ustad, bukan ulama, jadi santri juga masak nasi liwet saja masih gosong,” ujarnya merendah diri.

Labih jauh ia menerangkan, “Rasulullah bersabda, nanti umat diakhir zaman akan mengikuti gaya hidup kaum yahudi, maka dari itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad selalu diadakan, karena menghindari hal itu terjadi dan agar kita tetap mengikuti sifat rosul untuk menyelamatkan dunia akhirat. Saat ini kita semua sedang diuji oleh Allah. Contohnya, negeri kita yang subur, makmur, hingga Kusplus pun bernyanyi lagu, tongkat kayu dan batu jadi tanaman, itu yang membuat iri bangsa asing, sehingga selalu ingin menjajah bangsa kita,” terangnya.

Sementara, Eka pun memberikan pencerahan atas situasi Kabupaten Subang yang sulit mendapatkan gas, “Subang banyak pertamina dan migas, tapi gas susah didapat di Subang, juga penghasil aspal, tapi jalan aspal jarang ditemukan, itupun bagian ujian dari Allah,” ungkapnya.

Eka menyimpulkan, “Hidup kita harus pintar, seperti pohon kelapa, mulai dari batang, buah hingga daunya bisa bermanfa’at. Artinya, orang pintar hidupnya tidak sengsara, berguna dimanapun dan perkataannya akan bermanfa’at bagi siapapun, sebaliknya, orang bodoh lebih hina dari orang gila. Tentunya, ilmu apapun didunia, hanya ilmu Agama Islam yang terbaik dan harus dipelajari,” tutupnya sambil mengucapkan salam, tanda mengakhiri tausiyahnya.

Adapun rangkaian acara yang dibawakan oleh Ustad Budi tersebut, selain siraman rohani, ada pegelaran seni hadrah dan sholawat nabi yang dibawakan oleh grup hadroh Arohman dari Kec. Blanakan, pembacaan ayat suci Al-qur’an oleh Ustad Yana dan acara ditutup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Ustad Asep Yusuf.

Peserta yang hadir dalam acara tersebut, selain seluruh jama’ah masyarakat setempat, turut hadir pula para santri dari sejumlah pondok pesantren (Ponpes) di Subang Utara, salah satunya Ponpse Al-Karimiyah Dusun Pungangan, Desa Rancabango, Kec. Patokbeusi. (Hendra)

Berita Lainnya