oleh

Diduga Oknum Pendamping Korupsi Dana PKH/BPNT Desa Sukamandijaya

PANTURA-SUBANG, (PERAKNEW).- Telah ditemukan data Fiktif Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), atas nama Susilawati dan Suami (Aep Saepudin) Warga Dusun Margasari-RT 33 RW 15, Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Sabtu (30/5/20).

Faktanya, Pasutri anak tiga tersebut, sudah bertahun-tahun sejak namanya dengan anak-anaknya tercatat sebagai KPM PKH dan BPNT, hingga saat ini belum pernah menerima dana bantuan dimaksud.Hal itu terbukti atas keterangan Aep Saepudin (Suami Susilawati) saat diwawancarai Perak, “Awal diketahuinya kami terdata sebagai penerima Dana PKH dan BPNT, ketika menanyakan soal bantuan Bansos Dampak Covid-19, ke Ketua RT 33, Bapak Mudi (Budi Satria), kata pak RT sambil menunjukan bukti datanya, bahwa nama saya dan istri tercatat sebagai pendapat BPNT dan kedua anak saya, bernama Dinda Divia dan Bagas Maulana sebagai KPM penerima Dana PKH sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini. Tapi, hingga saat ini, kami belum pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah,” ungkapnya.

Lanjut Aep kepada Perak, “Untuk lebih meyakinkan, saya juga sudah menemui Bu Eri (Pendamping PKH/BPNT) dan Bu Neni (Ketua Kelompok PKH/BPNT) dan di Laptop Bu Eri muncul nama anak dan istri saya dalam data penerima PKH,” terangnya.Hal itu dibenarkan Ketua RT 33, Budi Satria yang akrab disapa RT Mudi, “Benar, KPM Pasutri Aep Saepudin dan Susilawati warga saya ini, adalah tercatat sebagai penerima PKH dan BPNT sejak beberapa tahun lalu dan hingga saat ini masih terdaftar dalam datanya,” ungkap.

Mudi, di rumahnya kepada Perak.Lanjut Mudi menegaskan, “Saya bicara seperti ini berdasarkan data yang saya miliki se-Desa Sukamandijaya. Bahkan, bukan hanya Susilawati, tapi masih banyak KPM lainnya mengalami nasib yang dama, yaitu terdaftar sebagai penerima PKH/BPNT, tapi belum pernah menerima dana bantuan pemerintah yang menjadi haknya,” tegasnya.

Menyikapi masalah tersebut, saat dikonfirmasi Perak, Ketua Kelompok KPM, Neni berdalih, bahwa penerima PKH ini, bukan atas nama Susilawati Warga RT 33, namun Susilawati Warga RT 32 masih alamat dusun yang sama, “Bukan Susilawati RT 33, tapi RT 32 pak,” dalihnya.

Lebih miris lagi, Susilawati saat ini tengah mengalami kebutaan pada kedua matanya sekira sejak tahun 2015 dan kini tergolek lemas tak berdaya ditempat tidurnya, Krn komplikasi mengalami penyakit struk sejak beberapa bulan yg lalu.

Demi menindak lanjuti permasalahan rakyat miskin ini, Perak masih tengah melakukan pengumpulan data dan keterangan dari KPM-KPM lainnya yang senasib dengan Susilawati tersebut.

Menyikapi masalah data Fiktif penerima PKH dan BPNT juga dugaan Pungli ini, sudah barang tentu telah terjadi dugaan korupsi dana PKH dan BPNT oleh para oknum pegawai dan atau pejabat terkait. (Hendra)

Berita Lainnya