SUBANG, (PERAKNEW).- Dari mulai diisukannya ada kedekatan spesial dengan bawahannya, Kepala Bagian Rumah Tangga Pemkab Subang, Uyus kini terdengar kabar tak sedap yaitu dugaan pemalsuan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan pengklaiman penginapan di Sariater.
Dari sumber yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa kegitan pengklaiman di Sariater ini diduga fiktif karena, Uyus menekan bawahannya untuk membuat LPJ yang fiktif sebesar Rp150 juta, namun anggarannya hanya ada 7 juta. Dari hasil investigasi Perak, untuk memenuhi akal bulusnya para pedagang disekitar Pemkab Subang diminta tandatangan dan diberi uang Rp100 ribu per-orang.
Saat dikonfirmasi Uyus membantah, seolah tidak mengetahui dan mengelak bahwa tidak ada penandatanganan pedagang dan diberi 100 ribu per orang.
“Saya baru mengetahui itu kalau ada penandatanganan ke pedagang dan diberi per-orang Rp100 ribu, kalau saya hanya menjalankan sesuai anggaran yang ada,” dalih Uyus.
Tak hanya itu Kabag Rumah Tangga dikabarkan pula “bermain” dalam lelang Mamin Pemkab subang sebesar Rp2,1 miliar, karena anggaran ini jauh diluar perhitungan rasional, jika dianggarkan Rp2,1 miliar, Pemkab Subang harus mengeluarkan setidaknya Rp7 juta hingga Rp8 juta per-hari untuk Mamin Rapat dan tamu.
Dari pantauan Perak ini adalah anggaran terbesar dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Yang hanya menganggarkan sekitar Rp400-750 juta pertahun, ini jauh berbeda dengan anggaran tahun2017-2018 terhitung pemenang lelang per- 21 April 2017 yang hanya menyisakan 8 bulan penyerapannya, yang menganggarkan 2,1miliar.
Sangat disayangkan, sementara warga miskin Subang terlunta-lunta di Bandung Karena ketiadaan Rumah Singgah, para pejabat masih bisa menghamburkan uang. Septian
