oleh

Diduga Ditolak Halus RS Siloam Purwakarta, Titian Balita Hidrosefalus Sudah Dirawat di RSUD Ciereng

CIASEM-SUBANG, (PERAKNEW).- Titian Balita penderita penyakit Hidrosefalus kini tengah di rawat inap di RSUD Ciereng Subang, guna menjalani pengobatan medis secara serius oleh tim medis RS tersebut.

Sebelumnya, Titian sempat menjalani rawat jalan, rujukan dari Puskesmas Ciasem ke RS Puriasih Karawang, lalu dirujuk lagi ke RS Siloam. Namun, ketika hendak memenuhi rujukan dari RS Puriash tersebut, Titian ditolak secara halus oleh petugas bagian pendaftaran di RS Siloam dan hingga akhirnya pihak keluarga berinisiatif membawa Titian ke RSUD Ciereng.

Seperti diungkapkan Raslim (Ayah Titian), “Hari Senin, tanggal 25 Juni 2018 pagi saya sudah sampai di RS Siloam untuk mendaftarkan berobat anak saya ini, atas dasar rujukan dari RS Puriasih. Namun, seorang petugas pendaftaran di Siloam malah menyuruh saya untuk pulang, dengan alasan harus ada janji dulu dengan dokter Poli Bedah dan dia meminta nomor Hp saya, ngomongnya nanti dikabarin lewat Hp, tapi ditunggu sampai sekarang tidak ada telpon juga,” ungkapnya.

Merasa khawatir lanjut Raslim, “Saya khawatir ada apa-apa pada anak saya dan tidak tega melihatnya menangis siang malam gak berhenti-henti. Dari pada juga nunggu pihak rumah sakit tidak jelas yang seperti menolak secara halus itu, segera membawa Titian ke RSUD Ciereng meminta antar menggunakan mobil ambulan Laskar Indonesia (LI), bukan pemerintah,” ungkapnya merasa sedih sambil mengucapkan terimakasih pada pihak LI.

Dia menambahkan rasa terimakasih, “Terimakasih juga kepada LSM FMP (Forum Masyarakat Peduli) yang sudah membantu kami juga sebelumnya mengantar jemput dari Puskesmas Ciasem ke Puriasih hingga mengantarkan lagi pulang yang merencanakan akan mengantar kembali ke Siloam, namun tak menyangka malah pihak Siloamnya nolak secara halus kaya gitu,” tuturnya.

Seperti telah diberitakan di edisi Peraknew sebelumnya, bahwa nama lengkap balita tersebut, yaitu Titian Nur Azizah. Ia mengalami kondisi penumpukan cairan di dalam otak, yang mengakibatkan meningkatnya tekanan pada otak, sehingga ukuran kepala balita berusia 2 (Dua) bulan tersebut, kini semakin bertambah besar melebihi ukuran normalnya.

Jum’at (22/6/18), anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan suami istri, Raslim dengan Rohemi, Warga Dusun Wanarasa-RT/RW-020/006, Desa Ciasem Tengah, Kab. Subang pernah menjalani berobat jalan menggunakan fasilitias pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Mulai rujukan dari Puskesmas Ciasem, oleh dr. Agung mengarahkan ke Klinik Anak Rumah Sakit (RS) Puriasih-Jatisari, Kab. Karawang dan menerima tindakan pemeriksaan oleh dr. Tati Ermawati.

Hasil pemeriksaan di RS tersebut, Titian harus dirujuk kembali ke Poli Bedah Saraf RS Siloam Purwakarta, untuk menjalani tindakan Computerized Tomography Scan (CT Scan), untuk menggambarkan lebih detil bagian-bagian tubuh tertentu, karena CT Scan bekerja mengambil gambar dari potong-potongan organ yang diperiksa.

“Diagnosa sementara, pasien menderita Hidrosefalus dan harus di rujuk ke RS Siloam untuk menjalani CT Scan, jika hasil dari Siloam harus dirujuk ke RSHS Bandung, pihak keluarga harus secepatnya memenuhi rujukan itu,” ungkap dr. Tati usai memeriksa Titian secara medis.

Sementara, meratapi atas musibah yang menimpa anaknya itu, Raslim (Ayah Pasien) menuturkan, “Sepertinya kejadian ini merupakan teguran dari Allah, sebelumnya, anak saya ini lahir premature, dia lahir kaki dulu, bukan kepala dan tidak menangis saat lahir, tanggal 22 April 2018, pada hari itu juga Titian langsung dibawa ke Rumah Sakit Puriasih, lalu di rujuk ke Rumah sakit Titian Bunda Cikampek-Karawang, dirawat di ruang ICU selama 10 (Sepuluh) hari,” tuturnya bersedih.

Lanjutnya, “Setelah melahirkan Titian, istri saya mengalami pendarahan dan di rawat juga di rumah sakit. Walau begitu, saya ikhlas menerima semuanya. Namun, yang kami selalu pikirkan, khawatirkan biaya perobatan anak saya akan besar, karena harus dirujuk ke beberapa rumah sakit besar. Sementara, kondisi ekonomi kami rendah, pekerjaan saya hanya sebagai buruh tani pak. Iya, memang berobatnya pakai BPJS, tapikan perjalanan pulang pergi atau sampai dirawat di rumah sakit, pasti membutuhkan biaya. Tapi, saya yakin pasti ada hikmahnya. Mudah-mudahan, Allah membukakan jalannya, melalui orang-orang yang peduli membantu pengobatan anak saya. Amin…!” ungkapnya berdo’a.

Menyikapi hal itu, Titian yang nampak digendong ibunya, dalam perjalanan berobat tersebut, telah didampingi dan diurus oleh salah seorang Anggota LSM Forum Masyarakat Peduli (FMP) Pantura 1 (Satu), Anen Roziun, serta diantar jemput dari rumahnya ke Puskesmas hingga RS Puriasih dan diantarkan kembali pulang, menggunakan Mobil Unit Siaga Khusus Pasien Warga Miskin (Gakin) milik LSM FMP.

“Kegiatan social ini adalah agenda utama lembaga kami. Pendampingan, pengurusan, serta antar jemput proses berobat jalan Titian, Pasien Hidrosefalus ini tengah kami lakukan. Hari Senin (25/6/18), akan dilanjutkan kembali untuk memenuhi rujukan dari RS Puriasih ke RS Siloam dimaksud,” kata Anen, di rumah pasien, sepulangnya melakukan aktivitas socialnya itu. (Hendra)

Berita Lainnya