PANTURA-SUBANG, (PERAKNEW).- Desa yang terletak di ujung wilayah Subang Utara terkenal dengan Wisata Bahari Pantai Pondok Bali dengan jumlah penduduk sekitar 600 jiwa mayoritas usaha masyarakat adalah nelayan, ada yang hilang dari tradisi perekonomian masyarakat di Desa Mayangan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang, yaitu Peternak Ikan Laut seperti ikan bandeng, ikan mujair dan lainnya kini telah punah diakibatkan adanya perusahaan yang mengklaim penanaman Udang Vaname.
Adanya ternak Udang Vaname berdampak negatif bagi para peternak ikan lokal. Selain limbah pencemaran air yang berakibat ternak ikan lokal sulit berkembang, ternak udang Vaname ini juga tak berizin dalam segala bidang, baik izin lingkungan, izin usaha, izin pertambangan karena harus menggunakan pengeboran satelit air tawar. Namun hal ini malah menjadi prioritas Kades Mayangan, pertanyaanya apakah ada masukan dari pengusaha udang Vaname?
Tidak hanya itu masyarakat setempat juga merasa heran melihat begitu pesatnya Kades Mayangan Haerudin dalam mengantongi harta penadapatan semenjak menjadi Kepala Desa Mayangan. Untuk menyikapi pernyataan warga Mayangan yang tak mau disebutkan namanya tersebut, Perak mencari fakta dan benar saja banyak kejanggan dalam proyek-proyek yang di laksanakan oleh Pemdes Mayangan, diantaranya dari dana DD tahap satu pada bulan Juli 2018 program Jamban Keluarga dengan anggaran 10 juta rupiah tercantum nama penerima manfaat yang sama pada dana BKUD tahun 2018 yaitu benama Asmudi, yang lainya dari proyek TPT di Dusun Pondok Bali yang seharusnya dalam Bimtek Batu mengunakan Batu Belah untuk mengiris anggaran, Pemdes Mayangan menggunanakan batu curi dari proyek rehab bangunan Paud volume 5x10m terkesan dimark up sampai mencapai dana 97 juta rupiah. Dari dugaan temuan tersebut mungkin masih banyak yang lainya terkait penyelewengan dana DD atau BKUD.
Sementara hasil Audience antara pihak Perak dan Polres Subang (07/01/19) bahwa Kades Mayangan sudak fix tinggal menunggu hasil audit BPK atau IRDA saja demikian menurut keterangan bagian tipikor Polres Subang. (Redaksi)