oleh

Di Padalarang Ada Proyek TPT Siluman

PADALARANG – KBB, (PERAK).- Diduga, akibat lemahnya pengawasan dari pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB), sehingga banyak pekerjaan pembangunan fisik yang dibiayai dari anggaran pemerintah dijuluki sebagai pekerjaan Proyek Siluman yang bergentayangan tidak jelas asal usul sumber dananya dan tidak diketahui pula siapa pihak pengelolanya.
Seperti telah didapati pembangunan Proyek Siluman Tembok Penahan Tanah (TPT) di Wilayah RT/RW-02/05, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (20/11/2017).
Meski aturan sudah menyatakan, bahwa setiap pembangunan yang menggunakan uang rakyat harus transparan dan oven/ terbuka terhadap masyarakat, agar bisa ikut berpartisipasi dalam mengawasi dan mengawal pembangunan tersebut. Sungguh disayangkan, masih saja ada pelanggaran yang dilakukan antara pihak dinas dan pengelola dengan tidak mengikuti prosedur itu.
Menyikapi hal tersebut, di lokasi proyek siluman itu tidak nampak terpasang papan nama pekerjaan. Yang mana dalam papan dimaksud tercantum, mulai dari nama perusahaan yang melaksanakan pekerjaan, sumber dana, hingga nomor kontraknya.
Nyatanya, atas kejadian itu masyarakat sempat marah, bahkan berusaha memberhentikan perkerjaan, meminta pihak pengusaha datang ke lokasi untuk memasang papan proyek, demi keterbukaan anggaran dan speknya. Tetapi usaha itu sia-sia, karena ada salah seorang warga, bernama Waras yang diduga sebagai koordinator proyek menghalangi aksi masyarakat tersebut, dengan alasan kasian sama pekerja/ kuli proyek.
Menanggapai permasalahan itu, Kepala Seksi PU Pengairan KBB, Ngadiman mengatakan, “Saya tidak tahu mengenai proyek tersebut, silahkan tanyakan kepada Pak Tanwar sebagai kepala bidang (Kabid),” katanya berkilah.
Atas pernyataan Ngadiman, Perak coba mendatangi Kabid PU Pengairan KBB, Tanwar. Namun, dia tidak ada di kantornya. Menurut salah seorang stafnya, “Sudah empat hari Pak Tanwar tidak masuk kerja, sakit dan dirawat lagi di rumah sakit,” ujarnya. (Rushendi/Tita)

Berita Lainnya