oleh

Desak Seret Pelaku Lain TPPU Ojang Sohandi 7Aktivis Subang Aksi Jalan Kaki ke KPK

SUBANG-JAKARTA, (PERAKNEW).- Tujuh Aktivis Anti Korupsi Kabupaten Subang yang tergabung dalam LSM Forum Masyarakat Peduli dan Forum Anak Jalanan (FORAJAL) dibawah konsorsium Komunitas Anak Muda Peduli Anti Korupsi (KAMPAK) Kamis 28-02-2019 lalu menggelar Aksi Jalan Kaki dari Subang- Jabar ke Jakarta menuju Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menempuh perjalanan selama empat hari, atau tepatnya tiba di Jakarta Hari Minggu 3 Maret 2019.

Selain menyambangi Gedung Merah Putih, mereka juga menyambangi kantor Kementerian Dalam Negeri, Istana Negara dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Senayan.

Aksi tersebut, mereka lakukan dalam rangka menagih hutang perkara kasus korupsi kepada KPK terkait tindaklanjut perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terpidana Ojang Sohandi (Mantan Bupati Subang) terhadap pelaku lainnya yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap dan Inkrah dengan Nomor putusan: 67/ Pid.Sus-TPK/2016/ PN. Bdg. Dimana dalam putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung tercatat nama- nama pejabat Kab. Subang setingkat Eselon II.

Digedung KPK mereka disambut oleh rekan- rekan simpatisan dengan membenatangkan spanduk ucapan “ Selamat Datang Pejuang Anti Korupsi Kab. Subang” serta dilanjutkan dengan orasi tuntutan dan desakan penuntasan kasus tersebut. Namun sayang awalnya pihak KPK hanya diwakili oleh bagian Humas saja yang mengajak untuk audiens didalam ruangan. Tentu saja ajakan itu langsung ditolak oleh Asep Sumarna Toha selaku coordinator Aksi. Ia ngotot ingin ditemui oleh pimpinan KPK hingga melakukan aksi duduk didepan pintu keluar- masuk tamu dan pegawai KPK.

Seperti yang dilansir RMOL.com menyebutkan, bahwa 7 (Tujuh) Aktivis Subang tersebut, ngotot aksi duduk sampai ditemui Pimpinan KPK.

Mereka berdiam diri di pelataran gedung Merah Putih KPK, Senin (4/3), “Kami sudah beberapa kali (aksi) dan ini jalan kaki dari Subang, sekitar tujuh orang,” ujar Asep saat ditemui di lokasi.

Asep dan kawan-kawan sempat menolak ajakan bagian Humas KPK untuk masuk ke dalam dan beraudiensi. Mereka bersikukuh ingin ditemui pimpinan KPK, “Tadi ada orang humasnya tapi kami nggak mau diwakilkan. Kami mau pimpinannya langsung menemui kami. Toh kita cuma minta ketegasan KPK lah untuk menindak lanjuti ini,” kata Asep.

Bahkan, lanjut Asep, mereka akan bermalam sampai ada pimpinan KPK yang datang, “Kita mau tungguin sampai kapan pun. Kita mau nginep kalau nggak ketemu pimpinan. Jangankan cuma duduk-duduk gini, jalan kaki aja kita jabanin,” tutur Asep. “Udah janji mereka (KPK), mereka akan segera menetapkan tersangka. Udah dua tahun lebih,” imbuhnya.

Akhirnya tepat jam 17.00 WIB 7 KPK Aktivis itu ditemui langsung oleh Kepala Biro Humas sekaligus juru bicara KPK Febri Diansyah.

Febri apresiasi apa yang telah dilakukan rekan-rekan dari Subang, ia menyebut aksi yang dilakukan 7 aktivis itu menandakan serius,” Dengan melakukan aksi jalan kaki berarti ini serius,” ungkapnya.

Lebih jauh Febri mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan KPK secara langsung dan serius akan menindaklanjutinya.

Menanggapi hal itu, Asep menyatakan akan terus berjuang hingga penanganan kasus ini benar- benar tuntas,” Saya dan rekan akan datangi gedung KPK sekali dalam seminggu, dimulai pada hari Rabu (13/3) minggu ini bersamaan dengan RDP dengan Komisi II DPR RI dan Menpan RB,” imbuhnya.

Sementara itu seperti yang dilansir Tintahijau.com, bahwa aktivis anti korupsi Subang atau KAMPAK bergerak pada 28 Februari lalu dari Subang Kota. Selama empat hari perjalanan, mereka istirahat hanya pada malam hari untuk rehat, “Kita istirahat hanya pada waktu sholat dan tidur di masjid. Pagi jam 06.00 kami bergerak lagi,” kata Koordinator Aksi, Asep Sumarna Toha.

Selama dalam perjalana Asep mengaku banyak respon positif dari warga. Mereka menyambut baik dan mendukung perjuangan yang dilakukan Asep dan kawan-kawan ini. Dukungan ini menjadi stamina mereka. Meskipun diguyur hujan dan panas terik, mereka terus melangkah menuju gedung antirausah itu.

Di hari keempat, Minggu, 03 Februari 2019, mereka sudah sampai di Salemba, “Malam ini kita akan rehat di Masjid sekitar gedung KPK, besoknya kita menghadap dan menemui Pimpinan KPK,” kata Asep yang akrab disapa Abah Betmen ini.

Asep mengatakan, aksi jalan kaki ini sebagai protes mereka kepada KPK yang dinilainya ingkar janji terhadap sejumlah aksi mereka di Gedung KPK, “Ini bentuk protes kami kepada KPK, karena beberapa kali aksi di KPK hanya janji-janji saja, tidak ada hasil alias nol besar,” tegas Asep.

Aksi jalan kaki ini, jelas Asep, dalam rangka mendukung KPK lawan koruptor dan anteknya, menagih utang KPK dalam perkara TPPU Mantan Bupati Subang Ojang Sohandi untuk pelaku lain yang statusnya sudah inkrah. (Red)

Berita Lainnya