oleh

Dampak Cuaca Buruk, Harga Ikan Asin Bersaing Dengan Daging Sapi

SUBANG, (PERAK).- Memasuki akhir Tahun 2017, harga ikan asin di Pasar Tradisional Kabupaten Subang mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan, kini harganya sudah melebihi komoditas daging sapi. Hal itu disebabkan para nelayan enggan melakukan aktivitas penangkapan ikan atau melaut, karena cuaca yang kian memburuk diperairan laut Subang Utara. Selain itu, akibatnya, di setiap tempat pelelangan ikan kelangkaan ikan.
Kenaikan harga tersebut, diantaranya ikan asin jambal roti yang semula Rp110 Ribu per Kg, kini melonjak menjadi Rp160 Ribu per Kg, Teri Medan kini harganya mencapai Rp120 Ribu per Kg dan Ikan Asin Cumi Rp70 Ribu per Kg.
Sementara, harga kebutuhan pokok masyarakat jenis lainnya masih dianggap relatif normal. Pasalnya, meski ada yang mengalami kenaikan untuk sejumlah komoditas, namun masih relatif tipis.
Hal tersebut terungkap saat Satgas Pangan Kabupaten Subang yang dipimpin langsung Kapolres Subang, AKBP Muhammad Joni menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar tradisional di wilayah Subang, Sabtu (16/12/2017).
“Tujuan kita ingin memastikan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru untuk wilayah Kabupaten Subang aman untuk beberapa bulan ke depan,” katanya.
Iapun mengatakan, bahwa sidak dilakukan secara gabungan dengan Plt. Kadinkes, dr. Hj. Dwinan, Kadis Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan, serta Kasubdivre Bulog, Agus Supriyanto.
Soal ada kenaikan lanjut Joni, seperti produk olahan hasil tangkap ikan laut dikarenakan cuaca yang kurang mendukung, termasuk beberapa sayuran. Harga kebutuhan bahan pokok memang ada yang mengalami kenaikan. Tetapi kenaikan masih dalam batas normal dan kewajaran, “Yang jelas tim kita masih terus melakukan pemantauan, terutama jangan sampai ada kendala, apalagi penimbunan, jelas akan kita tindak dengan tegas bila ditemukan, termasuk mengolah dengan bahan bahan membahayakan,” ujarnya sambil meminta Dinkes melakukan pengecekan khusus.
Sementara itu, Kasubdivre Bulog Subang, Agus didampingi wakilnya, Wiratman menjelaskan, bahwa kenaikan bahan pokok jelang tahun baru terbilang masih wajar. Kemudian untuk ketersedian bahan pangan dipastikan aman untuk tiga bulan kedepan. Bahkan, pihaknya khusus beras tersimpan di gudang sekira 17 ribu ton hingga cukup 7 bulan kedepan, “Tidak hanya itu untuk daging kita juga masih tersedia, demikian pula minyak goreng, bawang putih dan gula pasir persediaannya cukup aman. Kamipun masih mampu membantu ke Bulog yang ada di Kalimantan,” jelasnya.
Menyikapi hal itu, Satgas pangan tersebut akan terus melakukan pemantauan terkait harga bahan-bahan pokok di pasaran. Jika ditemukan adanya kenaikan yang signifikan, bakal menyelidikinya hingga pihak distributor. (Adih)

Berita Lainnya