PANTURA-SUBANG ( PERAKNEW ).- Sungguh memperhatinkan nasib yang dialami Warem (40) janda miskin warga Kampung Mundu Rt 17 Rw 05 Desa Mundusari Kecamatan Pusajanegara Kabupaten Subang, mempunyai dua anak setelah suaminya meninggal dunia, jangankan harta yang ditingalkan suami, rumah pun tidak ada sehingga Warem dengan kedua anaknya Rasim dan Dahlia harus ikut numpang di rumah saudaranya ditambah kondisi Dahlia sangat mengkhawatirkan diduga Dahlia terkena penyakit lumpuh otak atau celebral palsy yang mengakibatkan terjadinya gangguan berbicara, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan gangguan untuk menggerakan anggota tubuh terkesan tidak mempunyai tulang.
Dahlia yang seharusnya sudah duduk dibangku sekolah dasar, kini hanya bisa terkulai lemas seperti tak bertulang, terlebih ayah Dahlia telah meninggal dunia setahun yang lalu sehingga kakak Dahlia, Rasim terpaksa harus putus sekolah karena Warem tak sanggup membiayai sekolahnya.
Jika dilanjutkan, Waren sendiri dalam kegiatan sehari- hari hanya sebagai penjual nasi uduk itu pun milik orang lain. Saat di konfirmasi Perak Selasa, (14/02/2017) Warem menyatakan ketidaksanggupannya untuk mengobati anaknya.
“Saya pernah dibawa ke pak mantri kesehatan namun tak membawakan hasil bahkan kemarin ibu camat memberi kursi roda itupun tidak bisa dipakai karena Dahlia tak bisa duduk,” ungkap Warem sambil menangis.
Dari kondisi Warem yang menimbulkan rasa iba, ironisnya keluarga ini tidak mendapat bantuan dari pemerintah Subang atau pusat, kartu KIS, kartu KIP atau kartu Program Keluaga harapan juga tidak ada, berarti sangat jelas bahwa bantuan pemerintah yang jumlah milyaran rupiah tidak tepat sasaran saat pembagiannya.
Berdasarkan informasi selain telah mendapatkan bantuan dari Camat Pusakanagara, keluarga Dahlia telah menerima bantuan tunai sebesar Rp1 juta dari Komunitas Urang Subang Asli untuk biaya operasional selama dirawat dirumah sakit. Atang S