BADUNG-BALI, (PERAKNEW).- Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Selasa (25/4) lalu meresmikan Balai Serbaguna Desa Adat Sulangai, Kecamatan Petang, ditandai dengan penandatanganan prasasti. Dalam peresmian tersebut, Balai Serbaguna yang baru selesai dibangun, diupacarai dengan melaspas dan mendem pedagingan.
Peresmian juga dihadiri Camat Petang beserta Tripika Kecamatan Petang, para tokoh dan masyarakat Sulangai. Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi kepada krama Desa Adat Sulangai yang telah mampu mewujudkan sebuah balai serbaguna. Diharapkan gedung ini dapat dimanfaatkan dengan baik khususnya dalam upaya mendukung pelestarian seni, adat, agama dan budaya.
“Kami harapkan gedung serbaguna ini dapat dimanfaatkan dalam upaya menunjang kreativitas seni budaya di Desa Adat Sulangai, ” jelasnya.
Disampaikan bahwa urusan pelestarian dan pengembangan seni, adat, agama dan budaya sudah menjadi komitmen dan skala prioritas dari Pemkab Badung. Untuk itu pemkab berupaya semaksimal mungkin membantu dan mendukung bidang seni budaya tersebut. Mulai dari dukungan pembangunan pura khayangan tiga, mensuport sanggar-sanggar seni termasuk memberi perhatian kepada para pemangku.
Selain masalah seni budaya, Pemkab badung juga berkomitmen memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti sandang, pangan dan papan, kebutuhan akan kesehatan dan pendidikan serta jaminan sosial tenaga kerja, selain itu sektor pariwisata sebagai sektor andalan penopang pendapatan Badung juga menjadi skala prioritas. “Semua program prioritas tersebut guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Kedepan kami inginkan tercapainya indeks kebahagiaan masyarakat Badung, ” jelasnya. Diakhiri acara bupati menyerahkan dana punia sebesar Rp25 juta.
Sementara itu Bendesa Adat Sulangai I Made Asa melaporkan bahwa selain upacara melaspas dan mendem pedagingan di balai serbaguna desa adat Sulangai, juga dilaksanakan upacara melaspas balai banjar Sandakan Kangin, Puslat. PSPS Bakti Negara Ranting Bala Teja Desa Sulangai. Menurutnya Balai Serbaguna ini sudah menjadi keinginan dari masyarakat Sulangai dan hal itu dapat terwujud tahun ini. Terwujudnya balai serbaguna ini tidak terlepas dari bantuan pemerintah provinsi bali, Pemkab Badung, APBDes Sulangai, serta bantuan keuangan khusus dari Bupati Badung. Biaya yang dihabiskan untuk pembangunan balai serbaguna mencapai Rp1,6 milyar.
Sedangkan upacara/upakara menghabiskan biaya kurang lebih sebesar Rp64,9 juta. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih karena Bupati Badung melalui Dinas Kebudayaan sudah memberi bantuan untuk pelinggih Khayangan Tiga dan pelinggih lainnya. Dijelaskan pula, balai serbaguna ini mempunyai banyak manfaat, selain untuk mendukung pelaksanaan nyanggra piodalan, juga untuk kegiatan sekaa teruna.
“Kami harapkan balai serbaguna ini dapat sebagai tempat untuk meningkatkan pasemetonan, kreativitas serta persatuan dan kesatuan krama, ” harapnya.
Disamping itu, Made Asa menyampaikan beberapa permasalahan yang perlu segera ditangani. Dimana disisi selatan dan barat balai serbaguna tanahnya rawan longsor, sehingga segera untuk dilakukan penyenderan. Untuk itu pihaknya memohon kepada Bupati Badung dapat membantu, dengan rencana anggaran mencapai 800 juta. Program lainnya yaitu Pura Dalem Suarga yang belum memiliki jaba tengah. Yudha/Hum