oleh

Kang Jimat Berbagi Solusi Pengelolaan Sampah, Ketua KT Sukamandijaya; “Solusinya, DLH Subang Jangan Pinta Biaya Angkut Sampah Kepada Rakyat”

SUBANG, (PERAKNEW).- Berbarengan dengan briefing Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atas Pandemi Corona virus disease (Covid-19) Kabupaten Subang secara virtual bersama camat se-Kab. Subang, Bupati Subang, H. Ruhimat atau akrab disapa Kang Jimat membahas tentang solusi pengelolaan sampah, Senin (01/02/2021) di Ruang Rapat Bupati.

Kang Jimat mengatakan, bahwa pengelolaan sampah yang belum maksimal di Kab. Subang ini, di tingkat kecamatan yang akan disiapkan TPS dan berbagai solusi terkait permasalahan sampah, “Sedang saya pikirkan bersama Kepala Dinas LH, kedepan sampah yang masuk ke TPA kabupaten tinggal abunya,” imbuh Kang Jimat.

Hadir dalam acara itu, Pj Sekda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asda dan para staf bupati beserta camat se-Kabupaten Subang.

Menyikapi pembahasan soal pengelolaan sampah oleh Kang Jimat tersebut, Ketua Karang Taruna Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kab. Subang, Hendra Sunjaya yang juga sebagai Ketua LSM Forum Anak Jalanan (FORAJAL) anak ranting Forum Masyarakat Peduli (FMP) yang diketua umumi oleh Asep Sumarna Toha atau akrab disapa Abah Betmen sepakat dengan Kang Jimat (Bupati Subang) dan menerangkan, “Saya sepakat atas pembahasan soal sampah tersebut. Masyarakat hanya berharap kepada pemerintah agar mengenai pengangkutan atau pembersihan sampah yang menumpuk di TPS ke TPA oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar dilakukan secara maksimal, karena setiap detiknya sampah dari yang dibuang oleh masyarakat cepat menggunung dan tak bisa terhindarkan, serta tak bisa dikelola oleh masyarakat secara mandiri tanpa dukungan pemerinta,” paparnya menurut ketua yang akrab disapa Enjoy ini.

Enjoy menegaskan, “Perlu diketahui, sampah di TPS desa kami ini, (Desa Sukamandijaya) sangat cepat menggunung. Betapa tidak, dusunnya saja ada 11 (Sebelas) yang jumlah penduduknya berkisar 30.000 (Tiga puluh ribu) lebih. Sementara, saya datang ke DLH, minta tolong sampah di TPS Sukamandijaya yang sangat cepat menggunung ini, malah minta bayaran untuk biaya operasinal angkutnya. Untuk itu, jika Kang Jimat ingin berbagi solusi tentang pengelolaan sampah, solusi dari kami adalah, pemerintah terkait, dalam hal ini DLH Subang jangan meminta biaya apapun ketika ada masyarakat yang minta tolong secara rutin  sampah di TPSnya diangkut ke TPA. Toh armada pengangkut sampah plus petugas hingga pejabat di DLH sudah dibiayai APBD-APBN yang berasal dari uang rakyat, sangat tidak logis ketika pemiliknya butuh kok harus bayar?,” tegasnya terheran atas kebijakan birokrasi di DLH Subang ini. (Red)

Berita Lainnya