oleh

BNN Waspadai Peredaran Narkoba Nyusup di Pilkada Serentak 2018

CIMAHI, (PERAK).- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen. Budi Waseso menghimbau untuk lebih meningkatkan kewasadaan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018, karena munculnya indikasi jaringan gelap narkoba menyusupi kegiatan Pilkada Serentak 2018, agar bisa diantisipasi sejak dini.

Demikian diungkapkan Budi Waseso saat tatap muka bersama pimpinan TNI/Polri, di Aula S Parman Pusdikpom, Jalan HMS Mintaredja, Kota Cimahi, belum lama ini, “BNN mengimbau agar masyarakat dan pemangku kebijakan terkait agar waspada terhadap jaringan peredaran gelap narkotika yang masuk dalam lingkaran kegiatan Pilkada,” ujarnya.

Menurut Budi, indikasi jaringan narkoba dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 sudah muncul, “Hubungan meningkatnya peredaran Narkoba dalam pilkada, biasanya memanfaatkan jaringan. Peluang mendapatkan fasilitas prioritas dari teman-teman yang ada di partai, seolah-olah untuk kepentingan dukungan. Tapi sebenarnya mereka ingin mendapatkan fasilitas untuk memudahkan memasok narkoba,” katanya.

Selain potensi dana narkotika masuk ke lingkaran Pilkada Serentak 2018, hingga ajang kegiatan kampanye bisa jadi tempat peredaran narkoba. Penyalahgunaan narkotika juga bisa menyeret para calon kepala daerah, “Pejabat terjerat narkoba banyak, saya kira dimana saja bisa terjadi. Jadi kita tetap mengawasi dari berbagai sudut, tidak hanya pejabat, artis juga marak,” imbuhnya.

Masa jadwal kampanye diwaspadai menjadi ajang peredaran narkoba, “Saat kampanye, ya kalau dimanfaatkan untuk mengedarkan narkoba, bisa saja, tapi bukan berarti kalau kampanye berkaitan dengan narkoba. Tapi kewaspadaan kita harus ditingkatkan,” terangnya.

Pemantauan dan pengawasan jaringan gelap narkoba terus ditingkatkan. Pihaknya berkoordinasi dengan TNI/Polri dan instansi lain, “Termasuk pengawasan di Bea Cukai, dimana-mana pengawasan dilakukan, bahwa kita tidak akan memberikan kesempatan atau celah atas masalah narkoba ini. Kalau ada temuan, kami akan tetap menangani itu secara hukum,” jelasnya.

Dia menegaskan, peredaran gelap narkoba di Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar, kecenderungannya terus mengalami peningkatan, “Presiden RI, Joko Widodo menyatakan, sudah darurat narkoba sehingga semua diminta terlibat dalam perang melawan narkoba,” tegasnya. Harold